Desa Sikka, Maumere, Penjaga Warisan Tenun Leluhur

Pesona Pantai Sikka
Pesona Pantai Sikka

Lalu apa menariknya tenun ikat Desa Sikka dibanding tenun dari tempat lain? Kita tentu sepakat, bahwa tenun merupakan salah satu warisan budaya (heritage) bangsa Indonesia. Tenun memiliki makna, nilai dan merupakan bukti otentik tentang citra seni tinggi yang dikuasai oleh nenek moyang kita dari Sabang sampai Merauke. Perbedaan bahasa, nilai, keyakinan, kondisi lingkungan, dan lain-lain, tentunya akan mewarnai kain tenun yang dihasilkan. Sehingga di tiap-tiap daerah tentunya memiliki ciri khas masing-masing, baik dari segi warna, motif, dan jenis bahan serta benang yang digunakan.

Desa Sikka menempati wilayah di sekitar pesisir pantai yang gelombang ombaknya cukup besar dan keras. Tak heran, jika nenek moyang mereka terkenal sebagai pelaut yang tangguh. Sampai sekarangpun, kaum pria di desa ini harus berani menahlukkan kerasnya ombak demi mendapatkan hasil tangkapan ikan. Selain bertani, para pria di desa ini juga mencari nafkah sebagai nelayan. Maka, atmosfir pesisir inilah yang kurang lebih ikut mendominasi warna dan motif kain tenun ikatnya.

Warna dan Motif Khas Tenun Sikka
Warna dan Motif Khas Tenun Sikka

Ketua kelompok tenun ikat Desa Sikka, Mama Margaretha Alexa, menyebutkan bahwa keistimewaan kain tenun di wilayah ini cenderung menggunakan warna-warna gelap, seperti hitam, coklat, dan biru dengan ditambah hiasan sulur biru. Sedangkan untuk motif, coraknya tidak jauh-jauh dari figur nelayan, sampan/perahu dan hewan laut (udang, kura-kura, kepiting).

Sebutan untuk beragam motif kain tentun ikat itu, antara lain: Rembyang (penyimpanan sembako di kapal), Okokirea (sampan/perahu), Medang Turang, Naga Lalang, Jarang Tebiang, Tulada, Moko Benda Kappa (uang), dan lain-lain. Dan motif yang paling banyak diminati para wisatawan baik dari manca maupun luar negeri, yaitu Mawar Rani (bintang kejora). Motif ini dulunya sering dikenakan para puteri kerajaan Sikka. Diyakini secara turun-temurun, bahwa siapapun pemakainya bisa mendapatkan penerangan atau petunjuk dan sekaligus sebagai media penolak malapetaka.