Pecinta Alam Kabupaten Kendal Tanam 7 Ribu Pohon di Gonoharjo

Disiapkan Sebagai Kader Tanggap Bencana

Dandim 0715 Kendal Letkol Inf Piter Dwi Ardianto menjadi salah satu narasumber dalam seminar pada Minggu (18/12), menyampaikan peran pecinta alam dalam bela negara.

Banjir dan longsor yang menjadi bencana setiap tahun di Kabupaten Kendal menjadi perhatian peserta yang sebagian merupakan pegiat lingkungan dan komunitas pecinta alam di Kabupaten Kendal. Melalui kegiatan ini diharapkan mereka sebagai garda depan dalam pelestarian alam dan lingkungan serta tanggap bencana. Untuk itu, dalam acara ini, juga dihadirkan beberapa narasumber yang berasal Dinas Pendidikan, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) dan Kodim Kabupaten Kendal.

Dandim 0715 Kendal Letkol Inf Piter Dwi Ardianto menjadi pemateri dalam diskusi bertema bela Negara. Sementara Kepala Dinas Pendidikan dan Kepala BKSDA menjadi narasumber bertema peran kegiatan pecinta alam dalam menunjang kegiatan siswa, peran pecinta alam dalam konservasi alam.

Selama tiga hari peserta mendapatkan pelatihan mengenai teknik dasar tanggap bencana (SAR) dan konservasi alam. Pada hari terakhir para peserta melakukan kegiatan penanaman pohon. Farid menambahkan, setelah kegiatan ini para peserta diharapkan dapat ikut serta dalam kegiatan penanggulangan bencana di sekitar tempat tinggal mereka. Mereka meski terlibat langsung dalam membantu masyarakat dan pemerintah menjaga lingkungan dan tanggap bencana.

“Yang lebih penting, dalam melakukan itu harus didasari jiwa sosial dan bukan karena mengharapkan imbalan,” ujarnya.

Rekomendasi untuk Pemerintah Kabupaten Kendal.

Dalam kegiatan tersebut juga digelar rapat akbar pada malam kedua yang menghasilkan sejumlah rekomendasi untuk pemerintah Kabupaten Kendal terkait pengelolaan dan penanganan masalah lingkungan. Dari 15 rekomendasi, diantaranya agar pemkab membangun biopori di setiap desa, perlunya hutan kota di setiap kecamatan, pembangunan sabuk hijau di sepanjang pantai untuk menanggulangi abrasi, dan menolak kegiatan reklamasi di seluruh pantai di wilayah Kabupaten Kendal. Juga ditetapkan Nawadharma Pecinta Alam Kabupaten Kendal yang berisi 9 poin sebagai pedoman bagi anggota pecinta alam di Kendal.

Sejumlah siswa-siswi pecinta alam dari kader Maseapal SMK 1 Negeri Kendal dan siswa-siswi pecinta alam SMA NU Kangkung mengaku banyak mendapatkan manfaat dari kegiatan itu. Selain mendapatkan pengetahuan tentang pengelolaan lingkungan dan teknik SAR, mereka juga mendapatkan banyak teman. Begitu juga dengan para peserta lain, yang meskipun selama tiga hari tidur di tenda-tenda yang dipasang di lapangan Gonoharjo diguyur hujan, mereka tetap antisuas mengikuti seluruh rangkaian kegiatan.

“Kenapa kami juga melibatkan siswa-siswi pecinta alam, karena mereka lah para generasi muda yang nantinya akan membangun Kendal. Selain itu, dari kegiatan ini, sekaligus juga untuk mendata dan menghidupkan kembali komunikasi antar komunitas pecinta alam se Kabupaten Kendal yang sempat vakum,” ungkap Samsul Ulum, pegiat lingkungan dan pengurus senior KOMPAK.

Mengawal Isu Lingkungan… Klik halaman 3