Semarang, Idola 92.6 FM-DPD itu makhluk apa? Ungkapan ini terinspirasi dari penyataan budayawan yang juga tokoh kharismatik KH Mustofa Bisri atau yang populer disebut Gus Mus saat ditanya wartawan mengenai fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), beberapa waktu lalu. Saat itu, Gus Mus menjawab, “MUI itu makhluk apa?”
DPD RI sejatinya memiliki spirit merajut keindonesiaan. Sebab, anggota DPD yang terpilih merupakan representasi perwakilan kewilayahan sebuah daerah. Namun, kini kedudukan DPD terancam karena terinfiltrasi dengan kepentingan partai politik di dalamnya. Salah satu indikasinya, sebagian anggota DPD RI seolah “bedol desa” dengan menjadi pengurus teras di Partai Hanura.
Bahkan, kini, ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang juga merangkap jabatan sebagai Ketua DPD RI hasil dari Rapat Paripurna DPD baru-baru ini, yang dinilai tidak mentaati aturan hokum. Dan, yang memalukan lagi, dalam rapat paripurna Rapat paripurna DPD dengan agenda menyikapi putusan Mahkamah Agung yang membatalkan Tatib DPD Nomor 1/2017, Senin (3/4) lalu diwarnai dengan adu mulut dan adu pukul di antara anggota.
Lalu, apa yang terjadi dengan DPD RI kita? Makhluk apa sebenarnya DPD itu? Ada apa di balik kisruh dan krisis DPD RI yang saat ini terjadi? Benarkah mereka seolah telah lupa akar dan mewakili siapa mereka sesungguhnya? Lalu, bagaimana jalan keluar dari persoalan ini?
Guna menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, nanti kita akan berdiskusi dengan beberapa narasumber, yakni: Prof Siti Zuhro (pengamat Politik LIPI) dan Khairul Fahmi (dosen Hukum Tata Negara, peneliti Pemilu Pusat Studi Konstitusi Fakultas Universitas Andalas Padang). (Heri CS)
Berikut Perbincangannya:
