Semarang, Idola 92.6 FM – Pengungkapan jaringan Saracen yang diduga memproduksi dan menyebarkan konten SARA melalui teknologi informasi dan komunikasi (TIK) bukan berarti membuat gembira, tapi justru sebaliknya, harus menjadi kewaspadaan. Kelompok Saracen diduga tidak hanya menyerang satu agama saja tetapi menyerang berbagai pihak termasuk pemerintah dengan teknik adu domba yang sistematis. Ini harus dianggap sebagai satu ancaman kejahatan siber yang serius. Fenomena yang terjadi harus dipahami seperti gunung es, angka-angka tersebut adalah yang muncul di permukaan. Yang tidak terlihat tentu lebih mengerikan lagi.
Septiaji Eko Nugroho (Mas Aji), Ketua Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) mengatakan, Pemerintah harus menggencarkan program literasi untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat sehingga tidak mudah terpengaruh oleh hoax atau berita sesat.
Berikut perbincangan bersama Septiaji Eko Nugroho, Ketua Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO).