Di Tengah Problem Malnutrisi, Bagaimana Meningkatkan Kualitas dan Keterpenuhan Gizi Pangan pada Masyarakat?

Semarang, Idola 92.6 FM – Setiap tanggal 16 Oktober, kita memperingati hari pangan sedunia atau World Food Day. Tanggal itu juga sebagai pengingat terbentuknya salah satu organisasi PBB yang membidangi persoalan pangan yaitu Food Agriculture Organization (FAO). FAO mempunyai misi agar di tahun 2030, dunia akan dapat mengentaskan kelaparan pada manusia. Dalam kampanyenya FAO menyerukan #ZeroHunger world by 2030 is possible. Dalam konteks ini, peringatan hari pangan sedunia bisa dimaknai sebagai lonceng pengingat bahwa menolong orang yang kelaparan itu adalah kewajiban seluruh umat manusia.

Namun, di sisi lain, kita di Indonesia juga menghadapi problem pangan yakni malnutrisi. Indonesia menduduki ranking ke-5 untuk anak-anak yang mengalami malnutrisi. Malnutrisi akan membuat anak-anak Indonesia menjadi terhambat perkembangannya atau kita populer menyebutnya stunting. Dalam jangka panjang ini akan membuat perkembangan otak dan kecerdasan juga menjadi terganggu.

Persoalan ini juga turut memicu Human Capital Index (Indeks Modal Manusia) Indonesia lebih rendah dibanding dengan negara-negara tetangga. Indonesia memiliki skor 0,53, sementara rata-rata dunia 0,57. Ini juga yang membuat daya saing SDM kita masih masih jeblok—padahal kita ke depan akan menyongsong Puncak Bonus Demografi dan Generasi Emas 2045.

Lantas, di tengah problem darurat malnutrisi, bagaimana meningkatkan kualitas dan keterpenuhan gizi pangan pada masyarakat? Terkait dengan ketahanan pangan, bagaimana sejauh ini program pemerintah terkait difersivikasi pangan kita? Sudahkah ada upaya pemerintah untuk mensubstitusi bahan pangan pokok kita agar tidak selalu bergantung pada komoditas beras?

Guna menjawab pertanyaan –pertanyaan itu, Radio Idola Semarang berdiskusi dengan beberapa narasumber, yakni: Anggota Pokja Ahli Dewan Ketahanan Pangan Pusat Khudori dan Direktur Gizi Masyarakat Kemenkes RI Doddy Izwardy. [Heri CS]

Berikut diskusinya:

Artikel sebelumnyaDinkes Jateng Tingkatkan Peran Pramuka Gencarkan Germas ke Masyarakat
Artikel selanjutnyaTahap Kampanye, Bawaslu Jateng Cium Dugaan Politik Uang