Meneropong Tantangan Baru BI ke Depan di Era Fintech

Semarang, Idola 92.6 FM – Presiden Joko Widodo memastikan Perry Warjiyo menjadi calon tunggal gubernur Bank Indonesia (BI) yang diajukan ke DPR. Perry bakal menggantikan Agus Martowardojo yang pensiun pada Mei 2018. Jokowi menegaskan, pemilihan Perry bukan tanpa alasan. Menurut Presiden, pengalaman dan rekam jejak Perry sebagai deputi gubernur BI membuatnya sangat menguasai lapangan.

Karena itu, kebijakan-kebijakan yang nanti diambil bisa tepat. Perry Warjiyo –jika disetujui DPR– akan menjadi Gubernur BI yang baru yang berada di pusaran gelombang perubahan yang ditandai dengan inovasi-inovasi tanpa batas, disrupsi ekonomi secara masif, musim gugur bisnis tradisional, lanskap perekonomian global yang berubah, hingga revolusi digital yang mengubah banyak hal. Sejumlah tantangan sosial ekonomi politik sudah terlihat jelas di depan mata, baik yang datang dari dalam maupun luar negeri. Apalagi, dua tahun pertama menjadi gubernur, Perry dihadapkan pada dua peristiwa penting yang bisa jadi akan mengubah sejarah Indonesia: pilkada serentak 2018 dan Pilpres 2019.

Ibarat berlayar, Perry tidak sedang berada di lautan biru nan luas tanpa gelombang tinggi dan angin kencang. Perry berada di dalamnya dan harus menakhodai perahunya agar tetap stabil, tidak terombang-ambing gelombang, dan kembali sampai ke pelabuhan dengan kegembiraan.

Lantas, tepatkah sosok Perry menakhodai BI ke depan? Apa pula tantangan terbesar Gubernur BI ke depan di era inovasi-inovasi tanpa batas dan disrupsi ekonomi yang semakin masif? Guna menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, Radio Idola Semarang mewawancara Direktur Biro Riset dan Pemimpin Redaksi Infobank, Eko B. Supriyanto. [Heri CS]

Berikut wawancaranya:

Artikel sebelumnyaMenyiapkan Generasi Muda Yang Mampu Beradaptasi di Era Industri 4.0 Atau Revolusi Industri Keempat
Artikel selanjutnyaBawaslu: Ada 19 Kades Yang Terancam Pidana Karena Diduga Tak Netral