Yulianto: Program Germas Bisa Berhasil Kalau Semua Masyarakat Dilibatkan

Semarang, Idola 92.6 FM – Kegiatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) akan berhasil, jika seluruh elemen masyarakat ikut dilibatkan. Hal itu dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah dr Yulianto Prabowo, M.Kes, saat mengemas acara “Gayeng Germas” bersama Dinkes Kabupaten Boyolali di sebuah stasiun televisi di Jateng, baru-baru ini.

Menurut Yulianto, ada banyak cara yang bisa dilakukan sebagai sarana untuk mengampanyekan program Germas kepada masyarakat. Bahkan, melibatkan seluruh elemen yang ada di masyarakat juga sangat dibutuhkan.

Oleh karena itu, jelas Yulianto, karena fokus pemerintah ingin mewujudkan Indonesia sehat, maka masyarakat juga harus diajak berpartisipasi.

“Contoh Sukma Desi dan Sukma Koboi di Kabupaten Boyolali ini contoh yang bagus, menggerakkan pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan. Jadi, partisipasi masyarakat semuanya diajak untuk membantu mengubah perilaku masyarakat untuk hidup sehat,” kata Yulianto.

Lebih lanjut Yulianto menjelaskan, berbagai upaya dilakukan untuk mengampanyekan perilaku hidup sehat, guna mencegah penyakit menular dan tidak menular.

Kepala Dinkes Boyolali dr Ratri s. Survivalina menambahkan, untuk mengubah perilaku hidup sehat diperlukan peran aktif dari masyarakat. Sehingga, elemen atau kelompok-kelompok masyarakat di Boyolali harus dilibatkan.

“Jadi, untuk menyelesaikan masalah kesehatan, ternyata tidak bisa hanya tenaga kesehatan saja. Kita harus melakukan upaya-upaya untuk memberdayakan masyarakat, supaya mau berperilaku hidup sehat. Sehingga, salah satu strategi yang kita laksanakan dengan memerbanyak kader-kader kesehatan di Boyolali,” ujarnya.

Ratri menjelaskan, di Boyolali pihaknya sekarang sudah memiliki kader-kader kesehatan dari kaum muda dan tersebar di level desa. Yakni dikenal dengan sebutan Sukma Desi atau sukarelawan muda desa siaga dan Sukma Koboi atau sukarelawan mud komunitas Boyolali.

“Jumlahnya sudah ribuan dan tersebar di 19 kecamatan serta 270 desa di Boyolali. Setiap desa minimal ada lima kader,” tandasnya. (Bud)