Bagaimana Mengantisipasi Ancaman Polusi Udara di Tengah Ancaman Polusi Nitrogen Dioksida (NO2)?

Semarang, Idola 92.6 FM – Polusi nitrogen dioksida atau NO2 telah menyebabkan 4 juta anak di seluruh dunia menderita asma setiap tahun. Sebanyak 64 persen dari mereka tinggal di perkotaan. Indonesia menempati peringkat 4 besar negara yang paling terbebani dengan kasus baru akibat paparan NO2.

Demikian hasil studi terbaru dari George Washington University Milken Institute School of Public Helath (Milken Institute SPH) AS yang dipublikasikan di jurnal The Lancet Planetary Health edisi April 2019. Kajian ini diperoleh dengan menganalisis kaitan antara data global konsentrasi NO2, distribusi populasi pediatrik dan angka kejadian asma yang dipicu polusi lalu lintas. Mereka kemudian menghitung jumlah kasus asma pediatrik baru yang disebabkan polusi NO2 di 194 negara dan 125 kota besar seluruh dunia.

Hasilnya, beban nasional terbesar dari kasus asma baru yang disebabkan oleh paparan NO2 terjadi di China dengan 760.000 kasus baru per tahun. Disusul India 350.000 kasus baru per tahun, AS 240.000 kasus baru per tahun dan Indonesia 160.0000 kasus baru pertahun serta Brazil 140..000 kasus baru pertahun.

Lantas, bagaimana mengantisipasi ancaman polusi Udara mengingat Indonesia peringkat 4 Besar Negara Paling Terbebani dengan kasus asma baru akibat paparan Polusi nitrogen dioksida (NO2))? Sejauh mana upaya yang dilakukan pemerintah? Apa sesungguhnya sumber pencemar polusi NO2 di Indonesia?

Guna menjawab pertanyaan-pertanyaan itu Radio Idola Semarang mewawancara Pengampanye iklim dan energi Greenpeace Indonesia Bondan Andriyanu. (Heri CS)

Berikut wawancaranya: