BI Jateng Minta Pemprov Perhatikan Tiga Industri Untuk Capai Target Pertumbuhan Ekonomi Tujuh Persen

Soekowardojo
Soekowardojo.

Semarang, Idola 92.6 FM – Presiden Joko Widodo sudah meminta kepada Pemprov Jawa Tengah, untuk ikut berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional. Bahkan, pemerintah pusat menargetkan ekonomi Jateng tumbuh sebesar tujuh persen.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng Soekowardojo mengatakan pihaknya akan berdiskusi pemprov, terkait upaya mengejar target pertumbuhan ekonomi sebesar tujuh persen. BI Jateng mengisyaratkan, sektor migas di Jateng dikelola dengan baik agar tidak menjadi kendala ketika produksi migas turun.

Soekowardojo menjelaskan, pihaknya meyakini jika target pertumbuhan ekonomi di Jateng bisa mencapai angka tujuh persen. Hanya saja, Pemprov Jateng harus memerhatikan tiga industri yang menjadi tulang punggung selama ini.

Ketiga industri itu, menurut Soekowardojo, akan menjadi kunci sukses meraih target pertumbuhan ekonomi di Jateng.

“Kalau kita bicara industri, jangan lupa kita punya unggulan di tekstil, furnitur dan makan-minum. Oleh karena itu, industri yang kita rencanakan untuk diusulkan adalah industri yang terkait dengan tiga hal itu. Yaitu tekstil, furnitur dan makan-minum. Tekstil dan furnitur, bagaimana industri-industri pendukungnya tumbuh. Karena, sangat lebih mudah kita mengembangkan industri yang sudah ada. Lingkungannya sudah terbentuk lebih mudah, bila dibandingkan kita mengembangkan industri baru. Untuk yang makan-minum, kita cenderung mendukung industri yang substitusi impor. Jangan lupa, makan-minum banyak impornya. Kalau itu bisa diproduksi di sini, akan lebih baik,” kata Soekowardojo belum lama ini.

Lebih lanjut Soekowardojo menjelaskan, BI Jateng juga akan berkontribusi dalam memilah investasi yang cocok di Jateng untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi. Karena, investasi yang baik dan mampu menyerap tenaga kerja cukup banyak akan mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan.

“Dan jangan lupa juga, pariwisata juga menjadi pendukung pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah. Karena, semakin banyak wisatawan datang berkunjung dan membelanjakan uangnya di Jawa Tengah juga harus diperhatikan,” pungkasnya. (Bud)