Jateng Jadi Provinsi Pendukung Ekonomi Nasional, Ganjar Minta OJK Ikut Bantu

Ketua Komisioner OJK Wimboh Santoso (kiri) ditemani Gubernur Ganjar Pranowo saat berdiskusi tentang ekonomi Jawa Tengah di Hotel Gumaya, Minggu (21/7) malam.

Semarang, Idola 92.6 FM – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diminta bisa ikut membantu mencapai target pertumbuhan sebesar tujuh persen di Jawa Tengah. Hal itu dikatakan Gubernur Ganjar Pranowo saat menggelar petemuan dengan Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso di Hotel Gumaya, Minggu (21/7) malam.

Gubernur Ganjar Pranowo mengatakan pemprov sangat berharap, jika OJK bisa membantu Jateng secara holistik. Karena, OJK dianggap mampu melihat sektor mana yang bisa menjadi prioritas dan pola pembiayaan apa untuk diterapkan.

Ganjar menjelaskan, meskipun pemerintah pusat akan membantu di sektor pariwisata dan industri, namun pemprov tidak hanya fokus pada kedua sektor itu. Sebab, di Jateng ada ribuan program milik kabupaten/kota yang bisa diangkat dan digarap.

“Saya sudah mendapatkan satu gambaran, bahwa sekarang kalau kita mau tumbuh bagus katakan angka target yang mau dicapai tujuh persen, maka harus disiapkan sejumlah program pendukungnya. Kita akan menurunkan dalam bentuk detail programnya, yang masing-masing nanti pasti akan ada problem. Terutama, sektor dan subsektornya. Sehingga, pengusaha akan kita datangkan, kita akan bicara dan ngobrol. Jadi, masing-masing akan kita tangani secara kasusistis,” kata Ganjar.

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso menambahkan, bantuan yang diberikan pihaknya kepada Jateng itu untuk menimbulkan efek ganda dalam perekonomian daerah. Sebab, dari mapping yang dilakukan OJK terhadap Jateng diketahui jika provinsi ini memiliki infrastruktur memadai dan terus berkembang.

“Dengan mapping yang sudah kita lakukan itu, akan bisa memengaruhi perekonomian daerah. Apalagi, dari garis kebijakan yang dilakukan pemerintah. Sehingga, kita akan prioritaskan membantu Jateng membuat kebijakan keuangan yang in-line,” ujar Wimboh.

Wimboh menjelaskan, OJK bisa memberikan kontribusi kepada Jateng untuk alokasi kredit dan orientasi ekspor serta substitusi impor. Sehingga, angka pertumbuhan ekonomi di Jateng sebesar tujuh persen bisa tercapai. (Bud)