Konflik Internal Keraton Solo Berakhir, Ganjar: Titik Awal Kebangkitan Keraton Solo

Gubernur Ganjar Pranowo memimpin kegiatan resik-resik di Keraton Kasunan Surakarta Hadiningrat, Jumat (29/3).

Semarang, Idola 92.6 FM – Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang sempat mengalami konflik selama bertahun-tahun, akhirnya bisa berdamai dan terselesaikan. Kesepakatan damai internal Keraton Solo itu, akan membuat sistem pemerintahan di Keraton Surakarta bisa kembali berjalan.

Gubernur Ganjar Pranowo mengatakan Keraton Solo sudah cukup lama terlibat konflik internal, dan saat ini semua pihak telah sepakat berdamai dan mengakhirinya. Kesepakatan damai internal Keraton Solo itu akan menjadi titik awal kebangkitan Keraton Surakarta Hadiningrat sebagai pusat peradaban, kebudayaan dan penelitian serta pariwisata.

Ganjar menjelaskan, dengan perdamaian itu diharapkan aktivitas sistem pemerintahan di Keraton Solo bisa berjalan normal. Karena, Keraton Solo akan menjadi bagian dari pendidikan budi pekerti kepada masyarakat sekitar.

“Jadi, setelah kita cukup lama berkomunikasi bagaimana kemudian kita menghidupkan kembali seluruh sistem yang ada dalam keraton ini. Maka, Alhamdulillah dari keraton kita bicara sangat intens. Hari ini, semua bisa bersepakat semua bisa kembali untuk menjalankan roda pemerintahan di keraton. Kami dari masyarakat semuanya mendukung, lalu kita buat resik-resik bersama, agar makin kinclong. Pada saat yang sama, seluruh daya upaya yang dimiliki untuk membangun keraton kita kerahkan,” kata Ganjar di sela kegiatan resik-resik Keraton Solo, Jumat (29/3).

Ganjar lebih lanjut menjelaskan, untuk menghidupkan kembali Keraton Solo sebagai destinasi wisata, pemprov menyerahkan bantuan keuangan sebesar Rp225 juta dan diterima Kanjeng Ratu Paku Buwono XIII. Pemprov akan memberikan pendampingan sistem pemerintahan, dan juga upaya pembangunan Keraton Solo.

“Kalau soal pembangunan Keraton Solo dari segi fisik, Kementerian PUPR siap untuk membantunya. Jadi, tinggal menunggu saja pembangunan fisik akan dilaksanakan,” tandasnya. (Bud)