Museum Kretek Kudus, Mengenang Pahlawan Kretek Pada Masanya

Seorang turis mancanegara saat berkunjung ke Museum Kretek Kudus dan mengamati poto sejumlah pendiri serta pembuat rokok kretek.

Semarang, Idola 92.6 FM – Museum Kretek Kudus merupakan satu-satunya di Indonesia, dan museum ini diresmikan Gubernur Jawa Tengah Soepardjo Roestam saat itu pada 3 Oktober 1986.

Museum Kretek ini berada di Jalan Getas Pejaten Kudus, tidak jauh dari gerbang Kudus berbentuk daun tembakau dari arah Kota Semarang.

Salah satu pegawai di Museum Kretek Kudus,Ana Lutfiana mengatakan di dalam museum menyuguhkan jejak kekayaan nusantara berupa produk rokok yang mendunia. Tercatat ada 1.195 koleksi tentang sejarah munculnya rokok kretek menjadi proses produksi rokok kretek.

Menurutnya, Museum Kretek yang dikelola Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kudus ini dilengkapi dengan replikasi rumah adat yang menyambut setiap pengunjung. Sebab, rumah adat berjuluk Joglo Pencu ini diletakkan di halaman museum.

Ana menjelaskan, pengunjung yang datang ke Museum Kretek beragam latar belakang. Ada pengunjung dari rombongan keluarga, anak sekolah maupun umum. Rerata, setiap harinya ada 50-100 pengunjung yang datang untuk menikmati koleksi di Museum Kretek Kudus.

“Untuk Umumnya itu sekitar enam ribuan sampai tujuh ribuan per bulan, dan kalau untuk anak sekolah itu sekitar empat ribuan per bulan. Jadi, kalau ditotal itu bisa 10-11 ribuan per bulannya. Hari biasa sekitar 50-100 orang pengnjung, sedang kalau pas weekend paling ramai biasanya sekitar 500 pengunjung,” kata Ana, belum lama ini.

Lebih lanjut Ana menjelaskan, pengelola Museum Kretek Kudus tidak hanya menawarkan wisata heritage sejarah rokok kretek tapi juga menawarkan fasilitas bermain dan tempat hiburan bagi keluarga.

“Di halaman belakang museum ada wahana air sebagai pelengkap hiburan bagi pengunjung yang datang. Kalau yang wahana air untuk kolam besar, tiketnya Rp5 ribu dan kolam ember tumpah itu Rp10 ribu per orang. Kalau masuk ke museum tiketnya hanya Rp2 ribu di hari biasa, dan kalau hari libur atau weekend itu Rp3 ribu per pengunjung,” pungkasnya. (Bud)