Pemprov Tawarkan Rembugan Bagi Yang Menolak Trans Jateng Kendal-Semarang

Sejumlah calon penumpang akan naik ke bus Trans Jateng.

Semarang, Idola 92.6 FM – Rencana pembuatan rute Trans Jateng dari Kabupaten Kendal ke Kawasan Industri Wijayakusuma di Kota Semarang, mendapat protes dan penolakan. Sejumlah spanduk berisi penolakan rute Trans Jateng itu, terpasang di sepanjang pantura perbatasan Kendal-Semarang.

Gubernur Ganjar Pranowo mengatakan pihaknya merespon adanya penolakan itu, dengan mengajak pihak yang protes dengan duduk bersama jajaran Dinas Perhubungan Jateng. Bahkan, dirinya juga siap menerima pihak yang protes di kantornya.

Ganjar menjelaskan, Kepala Dinas Perhubungan Jateng Satriyo Hidayat juga telah diminta untuk menjelaskan soal rencana Trans Jateng koridor III itu kepada masyarakat. Karena, moda transportasi yang disiapkan itu untuk memberikan kemudahan pelayanan kepada masyarakat di sekitar Kendal dan Semarang.

“Nanti diajak ngobrol diajak berembug, agar nolaknya dasarnya apa. Kalau sudah ngobrol kan enak, biar bisa saling melengkapi. Saya kira tidak ada yang tidak bisa diajak berembug, sehingga saling mengisi saja. Biasanya urusannya jalur, soal frekuensi dan soal kemudahan, biar semua mendapat layanan. Karena ini janji politik saya. Janji politik saya ingin memberikan kemudahan sebagai sebuah insentif kepada para buruh, agar mereka bisa mendapatkan sistem transportasi yang murah dan mudah. Ini mesti dipahami. Maka, yang belum setuju datang saja tidak usah buat spanduk,” kata Ganjar, kemarin.

Ganjar lebih lanjut menjelaskan, wacana Trans Jateng koridor III Kendal-Semarang ini sebenarnya sudah melalui kajian. Trayek Trans Jateng dari Terminal Bahurekso Kendal, sampai dengan Kawasan Industri Wijayakusuma Semarang.

Sebelumnya, Ketua Paguyuban Angkot C9 Djoko Triharjanto menyatakan penolakan adanya rencana Trans Jateng koridor III.

Menurutnya, tidak ada dialog dengan paguyuban angkot terkait rencana pembuatan koridor III itu.

“Tidak ada sosialisasi dan tidak ada sosialisasi. Dulu itu awalnya Tawang-Demak, terus gagal. Sekarang Kendal-Semarang, tahu-tahu sudah ada pemenang lelang,” ujar Djoko.

Djoko menjelaskan, dengan adanya Trans Jateng koridor III ini dikhawatirkan akan berdampak pada pendapatan angkutan umum Kendal-Semarang. Karena, selama ini penumpang angkutan umum adalah pekerja pabrik dari Kendal menuju ke kawasan industri. (Bud)

Artikel sebelumnyaPupuk Nasionalisme Kebangsaan, BI Jateng Sambangi Keluarga Pahlawan Nasional
Artikel selanjutnyaPertamina Targetkan 20 Persen Penjualan Bright Gas Lewat RPK