TDL Dinilai Masih Tinggi, Apindo Jateng Minta Pemerintah Bisa Diturunkan Lagi

Frans Kongi, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Tengah. (photo: tribunnews)

Semarang, Idola 93.6 FM – Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Tengah Frans Kongi mengatakan tarif dasar listrik (TDL) dinilai masih mahal, sehingga pengusaha meminta bisa turun lagi untuk meningkatkan daya saing bagi dunia usaha di provinsi ini. Terutama, bisa bersaing dengan para pelaku usaha di kawasan negara-negara ASEAN.

Menurutnya, yang akan memberi dampak bagi para pengusaha adalah penurunan TDL. Sedangkan penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) tidak memberi dampak bagi pengusaha.

Frans menyebutkan, pemerintahan Presiden Joko Widodo diharapkan bisa mendengarkan aspirasi para pengusaha untuk kembali menurunkan tarif listrik.

“Kita harapkan tarif dasar listrik bisa turun lagi, itu akan membuat pengusaha senang karena akan meningkatkan daya saing. Pak Jokowi ini di masa kepemimpinannya, sempat turun satu kali setelah kita melakukan desakan. Karena memang, tarif dasar listrik kita masih tinggi bila dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya,” kata Frans di Semarang.

Lebih lanjut Frans menjelaskan, tarif listrik untuk pelanggan tegangan tinggi golongan industri besar dengan daya 30 MVA ke atas itu besarannya adalah Rp997 per kWh. Sedangkan bagi pelanggan tegangan menengah dengan daya di atas 200 kVA, tarif listriknya sebesar Rp1.115 per kWh.

Diketahui, Menteri ESDM Ignatius Jonan menyatakan jika pemerintah tidak akan menaikkan tarif listrik hingga akhir 2019. Komitmen pemerintah tidak menaikkan tarif listrik itu, semata-mata demi menjaga kompetisi Indonesia dengan negara lain. (Bud)