Bandara Purbalingga Lebaran Tahun Ini Sudah Bisa Dipakai

Bandara Jenderal Besar Soedirman
Maket Bandara Jenderal Besar Soedirman Purbalingga.

Semarang, Idola 92,6 FM – Pembangunan Bandara Jenderal Besar Soedirman, Purbalingga sudah bisa dikatakan hampir rampung. Pada tahap awal, pembangunan runway sepanjang 1.600 meter juga sudah selesai dan di tahap kedua nanti akan diperpanjang hingga 2.500 meter. Pada Lebaran tahun ini, Bandara Jenderal Besar Soedirman sudah bisa dioperasikan.

Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan progres pembangunan runway dan apron di Bandara Jenderal Besar Soedirman Purbalingga, sudah mencapai 43 persen dan selesai pembangunannya di akhir April 2020. Dengan panjang runway yang ada saat ini, sudah bisa digunakan untuk pesawat jenis ATR72.

Awaluddin menjelaskan, dengan tipe pesawat ATR72 ini bisa melayani rute penerbangan di seluruh Pulau Jawa, Bali dan sebagian Sumatera serta Kalimantan. Rencananya, pada Lebaran tahun ini bandara di Purbalingga sudah bisa melayani transportasi masa arus mudik balik.

“Progres fisik runway sudah selesai 44 persen, dan progres apron 52 persen. Kalau kita agregasi antara runway dan apron, sudah 42 persen. Kita optimis di akhir April atau awal Mei sudah selesai, dan kita akan melakukan verifikasi. Kita akan bisa mengoperasikan untuk runway 1.600 meter, dengan penerbangan ATR-72,” kata Awaluddin di Semarang belum lama ini.

Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi menambahkan, Bandara Jenderal Besar Soedirman akan memiliki gedung terminal seluas 1.300 meter persegi dan bisa menampung 250 ribu-300 ribu penumpang per tahunnya.

Kehadiran bandara di wilayahnya, jelas Dyah, sudah cukup lama dinantikan masyarakat sekitar. Terutama, di wilayah eks Karesidenan Banyumas.

“Karena keberadaan bandara di Purbalingga ini sebetulnya sudah ditunggu-tunggu masyarakat, tidak hanya masyarakat Purbalingga akan tetapi masyarakat di kabupaten-kabupaten lain di wilayah eks Karesidenan Banyumas. Dan juga di wilayah Jawa Tengah bagian barat dan selatan. Dan sudah barang tentu, dengan momentum dioperasikan bandara pada saat Lebaran sebagai angkutan mudik, pastinya akan memberi sesuatu yang berbeda,” ujar Dyah.

Pemprov Jateng jelas Dyah, sudah mengucurkan anggaran sebesar Rp50 miliar untuk pembebasan 69 bidang. Sementara, pembangunan bandara sudah dilakukan sejak 2004 lalu. (Bud)

Artikel sebelumnyaPemilik Motor Yang Mau Balik Nama Tak Ada Beban Biaya Administrasi
Artikel selanjutnyaMendagri Minta Sekolah Tidak Main-main Kelola BOS