Cegah COVID-19, Pemprov Jateng Minta Daerah Bisa Lakukan Tes Mandiri

Ganjar Pranowo
Gubernur Ganjar Pranowo beri penjelasan kepada media terkait dengan kasus virus Corona di Puri Gedeh, Jumat (13/3).

Semarang, Idola 92.6 FM – Mulai menyebarnya virus Corona di wilayah Indonesia, diperlukan banyak alat dan tempat pengecekan atau laboratorium khusus untuk COVID-19. Karena, laboratorium untuk melakukan pengetesan COVID-19 hanya ada di tiga tempat saja.

Gubernur Ganjar Pranowo mengatakan pemerintah pusat perlu mengeluarkan kebijakan baru, dalam upaya memercepat penanganan terhadap pasien dalam pengawasan (PDP) yang diduga terinfeksi COVID-19. Karena, bila setiap daerah bisa melakukan pemeriksaan dan pengetesan COVID-19 akan memudahkan penanganan atau langkah berikutnya yang harus diambil.

Ganjar menjelaskan, bila pemerintah pusat mengeluarkan kebijakan atau aturan baru soal pengetesan COVID-19 dan memberi kewenangan kepada daerah, maka penanganannya akan lebih cepat.

“Ini butuh keputusan nasional, karena tesnya hanya ditentukan di tiga tempat. Ada di Jakarta, Laboratorium Eijkman dan di Unair. Saya setelah melihat situasi ini dan sudah kita komunikasikan, apakah bisa atau tidak (tes dilakukan di daerah). Kami sudah menyiapkan (anggaran), karena alatnya tidak mahal untuk tes itu. Maka mau beli, tinggal regulasinya. Maka saya lagi usul, untuk mendorong. Mudah-mudahan akan keluar peraturan baru dari pusat. Kalau itu bisa, maka setiap daerah bisa melakukan pengecekan dengan lebih pendek jaraknya dan lebih cepat waktunya,” kata Ganjar, Jumat (13/3).

Lebih lanjut Ganjar menjelaskan, untuk saat ini pihaknya masih mengikuti protokol kesehatan yang ditetapkan dari Kementerian Kesehatan. Termasuk, ketika ada satu pasien di Jateng yang meninggal dunia karena positif COVID-19.

“Tim dokter di RSUD dr Moewardi yang sempat menangani pasien itu, juga sudah kita liburkan dan diberi waktu untuk beristirahat. Waktunya antara 10-14 hari sesuai masa karantina, dan terus kita pantau,” pungkasnya. (Bud)