Dinkes Jateng Minta Tes dan Treatment COVID-19 Seimbang

Petugas kesehatan melakukan tes COVID-19 terhadap anggota Komisi E DPRD Jateng

Semarang, Idola 92,6 FM-Perintah untuk meningkatkan dan memerbanyak dilakukan tes COVID-19 dari pemerintah pusat, sudah dilaksanakan Dinas Kesehatan Jawa Tengah. Saat ini, sudah banyak ditemukan kasus atau klaster baru dari penularan COVID-19 di provinsi ini dan berimbas pada peningkatan kasus positif di provinsi ini.

Kepala Dinkes Jateng Yulianto Prabowo mengatakan dari hasil peningkatan pemeriksaan tes COVID-19 itu, ada beberapa klaster penularan virus Korona dengan jumlah positif cukup banyak. Di antaranya klaster industri di Kota Semarang, dan klaster tenaga kesehatan di Kota Surakarta.

Menurutnya, untuk tenaga kesehatan memang menjadi salah salah satu kelompok yang rentan dan potensial untuk terinfeksi COVID-19.

Yulianto menjelaskan, kelompok-kelompok lain yang terus dilakukan pemantauan dan pengawasan adalah para lansia serta kelompok masyarakat dengan penyakit bawaan. Khusus kelompok masyarakat dengan penyakit bawaan, pihaknya berkoordinasi dengan BPJS Kesehatan yang memang mempunyai data tersebut.

“Kita terjadi peningkatan tes yang luas biasa bila dibandingkan dengan minggu-minggu sebelumnya. Kalau sebelumnya itu seminggu bisa tiga ribu tes, tapi kalau sekarang itu tiga ribu tes dilakukan tiga hari. Jadi, terjadi peningkatan tes yang luar biasa jumlahnya. Tentunya, dengan banyaknya tes, akan banyak yang kita ketahui. Tapi, yang penting lagi sebenarnya kita itu jangan hanya berpikir tes dan tes saja. Kita pikirkan juga bagaimana dengan treatmentnya dari tindak lanjut tes itu,” kata Yulianto, Senin (27/7).

Lebih lanjut Yulianto menjelaskan, di dalam menurunkan kasus positif COVID-19 juga tidak bisa dengan tes saja. Pihaknya juga mengarahkan kepada seluruh Dinas Kesehatan kabupaten/kota, agar melakukan treatment lanjutan.

“Misalnya pembatasan kegiatan masyarakat yang diperketat, dan mengedukasi masyarakat rajin memakai masker serta mencuci tangan dengan sabun. Yang terpenting, melakukan 3T itu harus lengkap,” pungkasnya. (Budi Aris)