Jokowi Minta Jangan Tergesa Sambut New Normal

Presiden Jokowi mengingatkan kepala daerah tidak tergesa membuka tempat wisata

Semarang, Idola 92,6 FM-Meskipun aktivitas masyarakat mulai masuk keadaan kenormalan baru, namun Presiden Joko Widodo mengingatkan kepada kepala daerah tidak tergesa menyambut new normal. Sebab, ancaman dari COVID-19 masih terbuka lebar.

Presiden Jokowi mengatakan semua bupati/wali kota di Jawa Tengah jangan sampai berani membuka semua sektor, dalam menyambut kenormalan baru. Terlebih lagi, jika keadaan sebenarnya berdasarkan data belum memungkinkan.

Menurutnya, kondisi kenormalan baru jangan terlalu dipaksakan. Sehingga, tahapan-tahapannya harus betul-betul dipersiapkan dengan baik.

Jokowi menjelaskan, ada beberapa kondisi yang bisa dilakukan untuk menyambut kenormalan baru bagi seluruh kabupaten/kota di Indonesia. Mulai dari kesiapan prakondisi, waktu pelaksanaan pembukaan sektor hingga prioritas sektor yang dibuka. Jangan sampai melupakan Rate of Transmission (Rt), maupun Reproduction number (Ro).

“Oleh sebab itu, saya titip jangan sampai membuka pada tatanan baru new normal tetap tidak melalui tahapan-tahapan yang benar. Setiap kita membuat kebijakan, setiap kita membuat policy, harus betul-betul tolong yang namanya data sains itu dipakai. Yang kedua, saran-saran dari para pakar juga diperhatikan. Sehingga, dalam memutuskan itu betul-betul tepat sasaran,” kata Jokowi, Selasa (30/6).

Jokowi lebih lanjut menjelaskan, para bupati/wali kota di Indonesia harus memahami data penyebaran COVID-19 di daerahnya masing-masing. Terlebih lagi, jika nilai Rt masih di atas satu persen.

“Kalau sudah dipelajari semuanya, prioritas sektor yang akan dibuka tidak dibuka semuanya. Sektor industri sudah memungkinkan, ya silakan dibuka. Kalau sektor pariwisata sudah memungkinkan silakan, tapi kapasitasnya dibatasi,” jelasnya.

Namun demikian, kepala daerah setiap waktu harus melakukan evaluasi jika keadaan tidak juga membaik. Termasuk, soal anggaran-anggaran dan menyangkut belanja bantuan sosial kepada masyarakat. (Bud)