KNKT Evaluasi Penanganan Kasus Rem Blong Yang Masih Terus Terjadi

KNKT

Semarang, Idola 92,6 FM – Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) akan melakukan evaluasi, terhadap segala upaya yang sudah dilakukan untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas akibat rem blong. Sebab, kasus kecelakaan dengan faktor rem blong masih terus terjadi.

Senior Investigator KNKT Ahmad Wildan mengatakan dari sejumlah kejadian rem blong atau kegagalan pengereman itu, hampir semuanya terjadi di jalanan menurun atau berkelok. Sangat sedikit kasus rem blong, terjadi pada medan jalan yang datar atau lurus.

Menurutnya, penyebab kasus rem blong didominasi karena kesalahan pengemudi kendaraan dan sisanya karena tidak berfungsinya rem pada kendaraannya.

Ahmad Wildan menjelaskan, dari beberapa temuan KNKT memang mengarah bahwa pengemudi melakukan kesalahan prosedur mengemudi. Pengetahuan tersebut belum pernah disampaikan ke pengemudi, baik saat latihan maupun ketika ujian SIM.

“Bahwa kejadian rem blong ini tidak berkurang. Kita harus mawas diri, bahwa usaha-usaha yang selama ini kita jalankan itu kalau saya nilai belum efektif karena kasus rem blong tidak menurun. Jadi, mari kita evaluasi usaha-usaha yang sudah kita lakukan selama ini apakah efektif atau tidak. Untuk itu, kita perlu tahu permasalahan-permasalahannya apa,” kata Ahmad Wildan di sela diskusi tentang “Antisipasi Rem Blong Guna Meningkatkan Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan”, kemarin.

Lebih lanjut Ahmad Wildan menjelaskan, KNKT memberikan rekomendasi kepada Kementerian Perhubungan dan kepolisian untuk lebih memberikan pengetahuan dan sosialisasi terkait antisipasi rem blong kepada pengemudi. Bisa dilakukan saat melakukan pelatihan mengemudi, atau ketika ujian mendapatkan SIM. (Bud)