Mudahkan Belanja di Pasar Tradisional, Pemkot Semarang Gandeng Aplikasi “Tumbasin”

Pemkot Semarang Tumbasin
Perjanjian kerjasama atau Memorandum of Understanding (MoU) dilakukan oleh Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi dan Direktur Utama Tumbas.in, Bayu Mahendra Saubig di ruang VIP Wali Kota Semarang, Senin (20/1/2020).

Semarang, Idola 92.6 FM – Pemerintah Kota Semarang menggandeng aplikasi Tumbas.In untuk memudahkan masyarakat berbelanja melalui online di pasar tradisional. Selain itu, ini juga sebagai upaya menghidupkan kembali pasar tradisional agar mampu bersaing dengan pasar modern lainnya.

Perjanjian kerjasama atau Memorandum of Understanding (MoU) dilakukan oleh Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi dan Direktur Utama Tumbas.in, Bayu Mahendra Saubig di ruang VIP Wali Kota Semarang, Senin (20/1/2020).

Direktur Utama Tumbas.In, Bayu Mahendra Saubig mengatakan, banyak produk lokal Kota Semarang yang saat ini belum dikenal masyarakat secara luas. Oleh karena itu, melalui aplikasi Tumbas.In, Pihaknya berupaya mamasarkan produk lokal pertanian asal Kota Semarang.

“Hasil pertanian Kota Semarang yang beragam, jika tidak dibarengi dengan pengenalan produk, dikhawatirkan masyarakat tidak tahu aneka produk lokal unggulan Kota Semarang. Melalui aplikasi ini, nantinya masyarakat bisa mengakses dengan mudah jika akan membeli produk tersebut,” ujarnya.

Bayu mengungkapkan, sudah ada empat pasar tradisional yang sudah menjadi jaringan aplikasi Tumbas.In. Di antaranta, Pasar Peterongan, Karangayu, Bulu dan Pedurungan. Hampir 300 produk di setiap pasar dengan jaminan kualitas mutu disiapkan untuk masyarakat yang ingin berbelanja melalui aplikasi Tumbas.In.

Bayu menjelaskan, saat ini aplikasinya telah diunduh lebih dari 8.000 kali melalui PlayStore, dengan pengguna aktif mencapai 2.000 orang. Ke depan, pihaknya berharap Aplikasi Tumbas.In bisa menjangkau lebih banyak lagi pasar tradisional di Kota Semarang.

“Kami free ongkir dengan minimal belanja Rp100.000 saja, tidak ada pembatasan jarak. Kami melayani seluruh warga Semarang,” katanya.

Sementara itu, Anggota Komisi B DPRD Kota Semarang, Juan Rama, mendukung langkah Pemkot Semarang untuk menghidupkan pasar tradisional di Kota Semarang. Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini juga menyambut baik inovasi baru yakni Aplikasi Tumbas.In karena start-up bisnis Tumbas.in diharapkan bisa meningkatkan omzet pedagang di pasar tradisonal.

“Inovasi baru memang perlu dilakukan mengingat persaingan pasar tradisional dan modern saat ini cukup ketat. Namun perlu ada catatan khusus terkait keuntungan aplikasi ini. Terutama, bagi para pedagang yang belum tahu mekanisme Aplikasi ini,” tuturnya.

Revitalisasi pasar tradisional yang cukup baik didukung dengan fasilitas yang lengkap diharapkan bisa menambah daya tarik masyarakat untuk datang ke pasar tradisional. Sehingga, perekonomian para pedagang kecil bisa meningkatkan.

“Saya justru mendorong Dinas Perdagangan meramaikan pasar tradisional dengan cara membuat pelayanan yang baik termasuk peningkatan fasilitas umum di sana. Sebab, roh pasar tradisional adalah interaksi sosial antara penjual dengan pembeli,” kata Juan. (wid/her)