Ngobrol Bareng Mantan Jubir Polri Slamet Pribadi, Berdamai dengan Covid-19

Keluarga juga tidak ada keluhan apapun dengan perawatan di ruang isolasi ini. Ukur tekanan darah, suhu badan, pemberian obat-obatan adalah hal yang rutin yang diberikan kepada pasien sakit tertentu, kita terima ikhlas. Sesekali ditanya oleh perawat, ada keluhan apa?Ia jawab tidak ada keluhan apa-apa, penciuman hidung dan perasa di lidah, serta nafas normal-normal saja. Ketika saat kunjungan dokter pertanyaan juga sama, yang mengejutkan adalah pak dokternya adalah pernah menjadi tetangga saat sama-sama dinas di Surabaya, DR Yahya, sehingga saat ketemu terasa cair, dokter dan ia menggunakan komunikasi ala Surabaya, terbuka, cengengesan (ketawa-ketawa kecil ), sesekali cerita masa lalu. Mungkin hal itu sengaja di desain sedemikian rupa oleh Manajemen RS POLRI RS Soekanto, untuk mengurangi perasaan takut para penderita covid-19.

Hari ke II, 3 Nopember 2020, suasana dan aktifitas di ruang perawatan, masih berjalan seperti biasa, melaksanakan dan menerima hal-hal yang rutin dari dokter dan perawat, ia semakin memahami bahwa hidup ini penuh dengan kejutan, rintangan, tantangan, saling membutuhkan, ada kalanya tantangan itu berat, tapi ada kalanya ringan, bergantung bagaimana manusia mengelolanya, namun ia menyadari apapun itu tantangannya, selama kita masih bernafas tantangan selalu ada, cara menghadapinya harus tetap sabar dan tetap bersyukur.

Pada hari kedua ini saya dan keluarga dilakukan swab ke dua, sebagai kelanjutan dari swab pertama, lagi-lagi saya berharap ada mu’zizat dari langit, bahwa hasilnya menjadi negatif. Namun dalam hati saya yang paling dalam, saya harus ikhlas menerima apapun hasilnya, tidak perlu emosional pengharapannya, seperti saat saya menerima hasil swab yang pertama.

Begitu banyak kesan dan pengalaman yang didapatkan Slamet Pribadi selama menjalani proses pemulihan Covid-19. Selengkapnya, berikut ini wawancara radio Idola Semarang dengan Slamet Pribadi, Mantan Juru Bicara Divisi Humas Polri yang kini juga dosen Fakultas Hukum Universitas Bhayangkara Jakarta Raya. (yes/her)

Dengarkan podcast wawancaranya: