Pemprov Minta Masyarakat Tidak Panic Buying Dengan Borong Masker

Stok Masker Kosong

Semarang, Idola 92,6 FM – Masyarakat mulai berlomba mencari masker dan hand sanitizer, setelah Presiden Joko Widodo mengumumkan adanya dua warga positif terinfeksi COVID-19. Akibatnya, masker dan hand sanitizer menjadi langka di sejumlah toko dan apotek di Kota Semarang dan sekitarnya.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan bahwa kondisi saat ini, ternyata masih ada yang memanfaatkan dengan cara menimbun masker dan hand sanitizer. Padahal, kebutuhan masker bukan hanya untuk antisipasi wabah COVID-19 saja tetapi juga diperlukan saat erupsi Gunung Merapi kemarin.

Ganjar menjelaskan, banyaknya masyarakat yang kemudian membeli masker dan hand sanitizer dalam jumlah banyak karena faktor panic buying. Di sisi lainnya, karena memang ketidaktahuan dari masyarakat akan penyebaran dari COVID-19.

Sidak di RSUD Moewardi Solo
Gubernur Ganjar Pranowo ditemani Kepala Dinkes Jateng Yulianto Prabowo melakukan sidak di RSUD Moewardi Solo, Rabu (4/3).

Menurutnya, masyarakat tidak perlu membeli dalam jumlah yang besar.

“Dengan permintaan yang tinggi, mungkin masyarakat juga tidak terlalu banyak tahu terhadap problem ini dari Corona. Makanya ada kepanikan. Kepanikan ini yang kemudian membikin orang mencari masker ke mana-mana, dan produksi kita memang tidak terlalu tinggi. Maka, saya menyarankan masyarakat tenang saja,” kata Ganjar, Rabu (4/3).

Lebih lanjut Ganjar meminta kepada masyarakat, agar selalu meningkatkan daya tahan tubuh dengan cara istirahat yang cukup dan mengonsumsi makanan bergizi. Termasuk, rajin cuci tangan.

Baca juga:

Sementara, Kepala Dinperindag Jateng Arif Sambodo menambahkan jika pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Satgas Pangan Polda Jateng. Hal itu dilakukan, untuk mencegah dan memberantas praktik penimbunan masker dn hand sanitizer.

“Saya juga sudah mengambil langkah-langkah, terkait dengan kelangkaan masker ini. Salah satunya, kami sudah berkoordinaai dengan Satgas Pangan dalam rangka mencegah adanya permainan harga,” ujar Arif.

Arif menjelaskan, untuk mengatasi kelangkaan masker ini Pemprov Jateng telah berkomunikasi dengan pabrikan guna menambah kuota produksi. (Bud)