Pemprov Minta Ponpes di Jateng Buat Satgas Jaga Santri

Semarang, Idola 92,6 FM-Pemprov Jawa Tengah meminta kepada seluruh pondok pesantren (ponpes) di provinsi ini, untuk membentuk Satuan Tugas (Satgas) Jaga Santri. Fungsinya, untuk menegakkan protokol kesehatan di lingkungan ponpes dan juga penanganan ketahanan ekonomi di lingkungan pondok.

Wagub Taj Yasin mengatakan peran dari Satgas Jaga Santri ini mirip dengan konsep Jogo Tonggo, yang telah dicanangkan sejak pandemi merebak. Hal itu dianggap penting, karena ponpes merupakan institusi yang menggabungkan pendidikan formal dan agama.

Menurutnya, Satgas Jaga Santri bisa bekerja sama dengan puskesmas setempat hingga gugus tugas terdekat jika ada santri yang memiliki gejala terinfeksi virus Korona.

Gus Yasin menjelaskan, Satgas Jaga Santri juga berperan di dalam ketahanan ekonomi dan pangan lingkungan pondok. Yakni, terkait dengan penyiapan pasokan kebutuhan pangan di pesantren bagi para santri.

“Ada kita istilahkan Jaga Santri, kalau di Jawa Tengah Jogo Tonggo. Jaga Santri ini artinya apa? Pondok pesantren harus membikin satgas penanganan COVID-19 yang di-link-kan dengan Jogo Tonggo di desa masing-masing, sehingga koordinasi itu akan lebih cepat. Dari segi kesehatannya, dan dari sektor ekonominya. Karena bukan tidak mungkin, pondok pesantren juga akan mengalami dampak ekonomi,” kata Gus Yasin.

Gus Yasin lebih lanjut menjelaskan, karena beberapa ponpes di Jateng ada yang sudah membuka aktivitasnya kembali maka harus diterapkan skenario protokol kesehatan. Di antaranya pembagian jam belajar santri dengan sistem shift, jika tidak semua santri menetap di pondok.

“Yang tidak kalah penting adalah soal karantina mandiri, terlebih bagi santri yang baru kembali dari daerah asal. Pengurus pondok wajib menyediakan fasilitas penunjang di karantina, dan juga sarana lain yang dibutuhkan untuk mendukung protokol kesehatan,” pungkasnya. (Budi Aris)