Pemprov Siapkan Aset Milik Jateng Sebagai RS Darurat Untuk Korona

RSUD Bung Karno Solo
RSUD Bung Karno Solo.

Semarang, Idola 92,6 FM – Pemprov Jawa Tengah sudah mempunyai 58 rumah sakit rujukan yang ditunjuk, untuk penanganan pasien yang diduga terpapar virus Korona. Namun, jika jumlah kamar isolasi di rumah sakit rujukan tidak mencukupi akan disiapkan aset milik Pemprov Jateng sebagai rumah sakit darurat penanganan virus Korona.

Gubernur Ganjar Pranowo mengatakan pemprov juga sudah berkoordinasi dengan pemkab/pemkot se-Jateng, terkait dengan penyiapan aset-aset milik daerah yang bisa digunakan sebagai tempat perawatan isolasi pasien terduga terpapar virus Korona. Misalnya RS Bung Karno di Solo yang meski belum siap, tapi didorong untuk penanganan pasien terpapar virus Korona. Demikian juga rumah sakit di Brebes, juga sudah dipersiapkan untuk menangani COVID-19.

Menurutnya, ada beberapa rumah sakit swasta di Jateng juga sudah menyatakan diri siap membantu dengan menyiapkan ruang isolasi. Meskipun ruang yang disiapkan tidak banyak, tetapi arisan kekuatan ini akan lebih bagus untuk penanganan pasien terpapar virus Korona.

Gubernur Jawa Tengah
Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah.

Ganjar menjelaskan, pemprov juga sedang mendata aset milik provinsi yang bisa dimanfaatkan untuk merawat pasien COVID-19.

“Kami lagi menyiapkan beberapa tempat, semisal diklat-diklat besar yang kita miliki. Provinsi punya pusat diklat, saya kira kamarnya lumayan cukup banyak bisa kita pakai. Diklat kita yang di Gombong, juga bisa kita pakai. Beberapa hotel kita siapkan, untuk kita ubah seandainya terjadi. TNI/Polri juga sudah kita minta, mana dari aset mereka yang memungkinkan untuk dipakai. Dan terakhir, saya minta ada berapa tenda yang ada di Jawa Tengah,” kata Ganjar, Selasa (24/3).

Lebih lanjut Ganjar menjelaskan, pihaknya juga sudah meminta BPBD Jateng untuk mendata berapa jumlah tenda yang dimiliki untuk nantinya bisa digunakan. Namun demikian, dirinya berharap skenario buruk itu tidak sampai terjadi.

“Kita harus melakukan tindakan preventif, untuk pelandaian jumlah penderita. Supaya tidak semua tertular, dan lari ke rumah sakit. Itu pasti memberatkan, dan rumah sakit tidak akan mampu,” pungkasnya. (Bud)

https://www.instagram.com/p/B-HOWq9HjAP/?utm_source=ig_web_copy_link

Artikel sebelumnyaPemprov Jateng Siapkan Dana Rp100 Miliar Untuk Sektor Kesehatan Penanganan Korona
Artikel selanjutnyaTekan Penyebaran Korona, BPJAMSOSTEK Sesuaikan Jam Operasional