Polisi Minta Pemilik Toko Tak Mudah Terima Titipan Kotak Amal

Kombes Pol Iskandar Fitriana Sutisna
Kombes Pol Iskandar Fitriana Sutisna, Kabid Humas Polda Jateng.

Semarang, Idola 92,6 FM-Jajaran Polda Jawa Tengah meminta kepada para pemilik toko ritel, untuk tidak mudah menerima penitipan kotak amal dari pihak luar. Terutama, jika keterangan yang menyebutkannya tidak jelas.

Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Iskandar Fitriana Sutisna mengaku sudah mendengar informasi, adanya kotak amal yang menjadi modus sebagai pendanaan kegiatan terorisme Jamaah Islamiyah (JI). Kotak-kotak amal itu kebanyakan dititipkan di toko ritel, maupun rumah makan yang memang banyak didatangi masyarakat.

Menurutnya, masyarakat sebagai pemilik toko juga harus paham dan mengetahui siapa pemilik dari kotak amal itu.

Iskandar menjelaskan, masyarakat luas juga diminta tidak dengan mudah memasukkan dana ke kotak amal. Apabila dana-dana yang terkumpul di kotak amal itu disalahgunakan untuk kegiatan terorisme, maka menjadi bagian dari aksi terorisme.

“Yang jelas yang namanya untuk menyuplai kegiatan teroris itu, dengan jalan apapun ya tidak boleh. Dan tidak boleh berkembang teroris di Indonesia, apalagi di Jawa Tengah. Pak kapolda sudah menyatakan, tidak ada tempat untuk terorisme dan radikalisme di Jawa Tengah. Kalau soal kotak amal, itu tentu akan didalami sama intelejen dan ditelusuri. Kalau memang betul itu kotak amal yang disiapjan untuk mendukung dana para teroris, ya tentu ada tindakan dari kepolisian,” kata Iskandar, Sabtu (5/12).

Iskandar lebih lanjut menjelaskan, anggota Polri dan juga badan intelejen tidak akan tinggal diam terkait dengan modus pengumpulan dana lewat kotak amal. Penindakan bakal dilakukan, apabila memang ada penyalahgunaan dana kotak amal untuk pendanaan aksi terorisme.

“Kalau memang indikasinya mengarah ke sana, maka ada tindakan yang diambil,” jelasnya.

Diketahui, Mabes Polri mengeluarkan rilis jika pendanaan aksi terorisme salah satunya berasal dari kotak amal. Yakni, digunakan untuk memberangkatkan teroris ke Suriah dan membeli alat-alat teror. (Bud)