Terkait Wabah Virus Corona, Dinkes Jateng Akan Siapkan Karantina Kawasan Jika Dibutuhkan

Ilustrasi

Semarang, Idola 92,6 FM – Kasus penyebaran COVID-19 yang bermula dari Wuhan Tiongkok, saat ini sudah menyebar ke sejumlah negara di dunia dengan jumlah pasien positif mencapai ribuan orang. Dinas Kesehatan Jawa Tengah akan menyiapkan karantina kawasan, jika ada warga di provinsi ini positif terinfeksi COVID-19.

Kepala Dinkes Jateng Yulianto Prabowo mengatakan pihaknya akan melakukan sejumlah persiapan, jika di provinsi ini ditemukan kasus positif infeksi COVID-19. Hal itu sudah disampaikan kepada Gubernur Ganjar Pranowo saat digelar rapat penanggulangan penyebaran virus Corona di gubernuran, Jumat (28/2) kemarin.

Yulianto menjelaskan, untuk saat ini pihaknya sudah menunjuk 10 rumah sakit yang menyediakan ruang isolasi bagi penanganan medis. Ke-10 rumah sakit itu di antaranya adalah RSUD dr Moewardi Solo, RSUD Tidar Magelang dan RSUD Kraton Pekalongan.

Yulianto Prabowo
Yulianto Prabowo, Kepala Dinkes Jateng.

Menurutnya, pihaknya saat ini sedang mengkaji soal perlu tidaknya membuat kawasan karantina. Sebab, hal ini dibutuhkan kajian mendalam dan adanya kelayakan wilayah yang nantinya menjadi kawasan karantina.

“Ya ini baru baru dilontarkan ide, belum mendapat persetujuan. Nanti akan dianalisa lebih dalam lagi. Ya kalau karantina, kan ada karantina rumah sakit dan karantina kawasan. Untuk karantina kawasan itu sedang saya usulkan apabila diperlukan, yakni mencari sebuah pulau terluar dan jauh dari permukiman. Masih dikaji visibilitinya, baik itu infrastruktur dan sumber air serta listriknya. Bahkan, kalau bisa kapal dapat merapat,” kata Yulianto, Senin (2/3).

Lebih lanjut Yulianto menjelaskan, wilayah yang nantinya akan dijadikan kawasan karantina harus memenuhi persyaratan kelayakan. Di antaranya jauh dari permukiman warga, dan ketersediaan sumber air bersih serta pasokan listrik memadai.

“Kita belum pastikan di wilayah mana, tapi yang pasti masih di wilayah Jawa Tengah. Bisa di mana saja, yang penting jauh dari kawasan permukiman,” jelasnya.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo mengumumkan ada dua kasus pertama kasus COVID-19 di dalam negeri. Dua orang ini terinfeksi COVID-19, dan sempat berinteraksi dengan warga negara Jepang yang terlebih dulu dinyatakan positif terinfeksi COVID-19.

Saat ini, keduanya dirawat di RS Penyakit Infeksi Sulianti Saroso, Jakarta Utara. Pihak rumah sakit juga sudah mengisolasi keduanya di ruang khusus, dan tidak ada kontak langsung dengan pasien lain atau pengunjung rumah sakit. (Bud)

Artikel sebelumnyaBPS Belum Bisa Hitung Dampak COVID-19 Terhadap Kegiatan Ekspor-Impor di Jateng
Artikel selanjutnyaDinkes Jateng Tingkatkan Pengawasan dan Kewaspadaan Terkait Penyebaran COVID-19