Wabah Korona Sudah Memukul Sektor Perekonomian di Jateng

Droping Rapid Test ke kabupaten kota
Gubernur Ganjar Pranowo saat melihat petugas akan melakukan droping rapid test ke kabupaten/kota.

Semarang, Idola 92,6 FM – Penularan dan penyebaran virus Korona di berbagai belahan dunia dan tidak terkecuali di Indonesia, tidak hanya menyerang kesehatan manusia saja tapi juga sektor kehidupan lainnya. Salah satunya, sektor perekonomian yang mulai terganggu akibat dari pandemi Korona ini.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan virus Korona tidak hanya melemahkan kesehatan manusia saja, tapi juga melemahkan ekonomi masyarakat. Tidak hanya pelaku usaha pabrikan saja, tetapi juga kalangan UMKM.

Oleh karena itu, diperlukan adanya strategi untuk mengurangi dampak pelemahan ekonomi atas penyebaran virus Korona. Hal itu sejalan dengan instruksi dari Presiden Joko Widodo, yang sudah mengeluarkan kebijakan relaksasi bagi pelaku usaha.

Ganjar menjelaskan, dirinya sudah mendapatkan banyak keluhan dari pelaku usaha di provinsi ini yang terdampak karena pandemi Korona. Mulai dari pelaku perhotelan, hingga masyarakat biasa yang bergantung pada pendapatan harian.

“Kondisi ekonomi sampai hari ini, semua sudah terganggu. Pariwisata nomor satu, dan juga MICE. Untuk yang trading hari ini terganggu, turun tapi tidak terlalu tinggi. Maka, kita ingin segera menerapkan apa yang sudah menjadi insentif dari pemerintah pusat. Apakah itu pajak, apakah soal penjadwalan ulang utang perbankan. Maka, kita meminta segera OJK yang ada di daerah membuat juklak dan juknis serta regulasinya, agar semua bank menerapkan ini,” kata Ganjar, Senin (30/3).

Kepala Kantor Regional 3 OJK Jateng-DIY Aman Santosa menyatakan, dalam rangka implementasi kebijakan relaksasi bagi pelaku usaha di provinsi ini sudah diambil sejumlah langkah strategis. Tujuannya, agar kebijakan relaksasi berjalan efektif dan tepat sasaran serta mencegah perbankan tidak mengalami kesulitan likuiditas.

“Kami mengimbau, agar perbankan atau lembaga pembiayaan lebih proaktif menghubungi dan memberikan pengumuman yang intinya bagi debitur mengalami penurunan ekonomi bisa menghubungi untuk diberikan solusi,” ujar Aman.

Aman mengaku optimistis, dengan adanya sinergi yang solid di antara seluruh pemangku kepentingan di Jateng akan mampu mengatasi masalah keuangan di tengah pandemi Korona. (Bud)