Wagub Minta Santri Sebelum Masuk Pondok Jalani Karantina

Taj Yasin, Wagub Jateng

Semarang, Idola 92,6 FM-Wagub Jawa Tengah meminta seluruh pengasuh pondok pesantren, untuk menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Terutama, bagi santri yang akan kembali mondok untuk dilakukan karantina terlebih dahulu.

Wagub Taj Yasin mengatakan beberapa pondok pesantren di Jateng, mulai membolehkan para santrinya kembali menimba ilmu ke pesantren usai Lebaran. Kebanyakan, memulai aktivitasnya pada awal Juni 2020 kemarin.

Gus Yasin menjelaskan, dari hasil diskusi dan koordinasi dengan sejumlah pengasuh dan organisasi pondok pesantren disepakati bahwa santri bisa kembali menimba ilmu. Namun, santri diwajibkan untuk menjalani karantina sebelum masuk ke pondok pesantren.

Menurutnya, bagi pondok pesantren yang tidak mempunyai tempat untuk karantina bisa berkomunikasi dengan Satgas Jogo Tonggo setempat atau Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 kabupaten/kota setempat.

“Jadi, kita menghitung kalau pondok pesantren kan punya madrasah dan punya ruang kelas minimal enam lokal. Sehingga, itu memungkinkan dibuat untuk karantina santri. Kalau belum bisa menampung seluruh santri, bisa koordinasi dengan Satgas Jogo Tonggo di daerahnya masing-masing. Yaitu, menggunakan fasilitas karantina yang sudah disiapkan desa. Atau, juga bisa koordinasi dengan sekolah yang dekat dengan pondok pesantren,” kata Gus Yasin.

Gus Yasin lebih lanjut menjelaskan, pondok pesantren bisa memulai aktivitas dengan menerapkan protokol kesehatan setelah semua santrinya menjalani karantina selama 14 hari. Yakni, dengan selalu memeriksa suhu tubuh para santri sebelum belajar dan memakai masker.

“Pondok pesantren bisa membuat pusat kesehatan yang bekerja sama dengan puskesmas terdekat, untuk selalu memantau perkembangan kesehatan para santrinya. Kebiasaan lain di pondok juga harus mengikuti protokol kesehatan,” tandasnya. (Budi Aris)