Dinkes Jateng Cek Ulang Stok Vaksin di Daerah

program vaksinasi masal
Warga mengikuti program vaksinasi masal yang diadakan di Gradhika Bhakti Praja.

Semarang, Idola 92,6 FM – Dinas Kesehatan Jawa Tengah akan menerjunkan tim, guna melakukan cek ulang terkait ketersediaan stok vaksin di daerah apakah sama dengan data di aplikasi SMILE atau tidak. Hal itu dilakukan, apabila ada daerah dengan stok vaksin melimpah dan belum disuntikkan maka akan didorong percepatan vaksinasinya.

Kepala Dinas Kesehatan Jateng Yulianto Prabowo mengatakan Kementerian Kesehatan membuat aplikasi SMILE, guna memantau perkembangan program vaksinasi dalam rangka memerangi pandemi COVID-19. Melalui aplikasi SMILE tersebut, setiap Dinas Kesehatan di daerah wajib melaporkan stok vaksin yang dimiliki sudah disuntikkan atau belum. Pernyataan itu dikatakan Yulianto saat ditanya tentang ketersediaan vaksin di Jateng, kemarin.

Yulianto menjelaskan, dari tim Dinkes Jateng yang diturunkan ke lapangan itu akan memantau secara langsung stok vaksin di daerah dengan aplikasi SMILE. Termasuk, bisa mengetahui kesulitan di daerah terkait input data ke aplikasi SMILE.

“Tadi baru kita konfirmasi mengenai hal itu. Tapi sebagian besar kabupaten/kota ya memang stok vaksinya sudah tidak ada. Kita crosscheck ke lapangan. Rencana pak gub mau begitu. Nanti kita akan keliling,” kata Yulianto.

Terpisah, Gubernur Ganjar Pranowo meminta kepada semua kabupaten/kota di Jateng untuk cermat dalam memasukkan data ke aplikasi SMILE. Tujuannya, agar pemerintah pusat mengetahui keadaan sebenarnya di daerah terkait ketersediaan vaksin apakah masih mencukupi atau sudah menipis.

Menurut Ganjar, keberadaan aplikasi SMILE harus bisa digunakan dengan baik dalam pemantauan stok vaksin yang dimiliki.

“Itu tertinggi Wonosobo, kedua Grobogan, ketiga Kota Semarang. Berikutnya Klaten, ada Purworejo, Temanggung dan Kendal. Ini masih besar, ada 25 ribuan ke atas yang saya sebut. Jadi yang tinggi-tinggi ini menurut catatan SMILE stoknya masih tinggi. Nah pertanyaannya apakah dia sudah mencatat dengan cermat, bahwa itu sudah disuntikkan. Ukurannya ada di situ,” ujar Ganjar.

Lebih lanjut Ganjar menjelaskan, pihaknya juga telah berkomunikasi dengan Kementerian Kesehatan berkaitan dengan permintaan tambahan kuota vaksin untuk Jateng. (Bud)