Kemudahan Berinvestasi di Jateng Bisa Percepatan Pemulihan Ekonomi di Masa Pandemi

Sentot Bangun Widoyono
Kepala KPw BI Jateng Pribadi Santoso memberikan penjelasan soal kemudahan berinvestasi secara virtual.

Semarang, Idola 92,6 FM – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah meminta seluruh stakeholder terkait, untuk mendorong kemudahan berinvestasi dan menarik investor di masa pandemi. Sebab, investasi menjadi salah satu inti dari pertumbuhan ekonomi.

Kepala KPw BI Jateng Pribadi Santoso mengatakan dalam upaya percepatan pemulihan ekonomi, maka investasi menjadi salah satu indikator pertumbuhan ekonomi yang harus didorong. Pernyataan itu dikatakannya saat membuka diskusi “Kemudahan Investasi di Jawa Tengah” secara virtual, kemarin.

Pribadi menjelaskan, kemudahan iklim berusahan menjadi penting dan dapat menarik investasi langsung ke Jateng. Karena, saat ini Indonesia menduduki rangking ke-73 berdasarkan Ease of Doing Business yang dirilis World Bank dalam hal kemudahan bisnis. Kondisi ini lebih baik, bila dibandingkan lima tahun yang lalu pada posisi ke-106.

Menurutnya, aspek perizinan dan ketersediaan infrastruktur memegang peranan penting dalam pertimbangan investor untuk melakukan kegiatan bisnis.

“Dengan berbagai fasilitas dan kemudahan investasi tersebut, kami berharap minat investor untuk masuk ke Jawa Tengah akan semakin meningkat pesat. Dari sisi infrastruktur keuangan, Bank Indonesia juga terus berada di depan dalam menjaga stabilitas nilai tukar dan sistem keuangan. Upaya tersebut juga terus diperkuat, dengan memperbanyak instrumen pengelolaan risiko keuangan kaitannya yang terkait dengan nilai tukar dan juga suku bunga. Sehingga, pasar keuangan Indonesia ke depan diharapkan akan semakin dalam dan lebih tahan terhadap potensi adanya guncangan,” kata Pribadi.

Lebih lanjut Pribadi menjelaskan, pemerintah pusat melalui Kementerian Investasi juga telah membentuk Online Single Submission Risk Based Approach (OSS RBA). Melalui platform tersebut, berfungsi untuk menyederhanakan beberapa perizinan menjadi satu dengan durasi proses yang lebih singkat.

“Pemerintah juga gencar dengan membangun infrastruktur fisik, misalnya jaringan jalan tol Trans Jawa dan jaringan jalur kereta api yang terintegrasi serta sebagainya,” pungkasnya. (Bud)