Mengenal Arman Arifin Zainal, Sang Pelestari Naskah Kuno Lampung

Sastrawan Lampung Arman Az sedang memegang gamolan pekhing atau cetik
Sastrawan Lampung Arman Az sedang memegang gamolan pekhing atau cetik. (Photo: jejamo.com)

Semarang, Idola 92.6 FM – Demi melacak naskah kuno asal Lampung, lelaki satu ini rela menelusuri kampung-kampung tua hingga ke luar negeri. Itu semua dilakoni untuk mengumpulkan jejak sejarah Lampung.

Lelaki itu adalah Arman Arifin Zainal, sang pelestari naskah kuno Lampung. Bang Arman AZ—panggilan akrabnya, melakukan hal ini sejak 10 tahun yang lalu. Berbagai kesulitan datang silih berganti tapi tak menghentikan niatnya untuk tetap melacak naskah kuno. Pantang mundur mencari sisikmelik jejak naskah kuno. Karena menurut lelaki kelahiran Teluk Betung, 30 Mei 1977 ini, naskah kuno itu menyimpan kearifan lokal sekaligus menjadi pintu masuk mengungkap sejarah masyarakat Lampung.

Atas kepeduliannya itu, Arman yang juga menulis karya sastra dan bergabung di komunitas Berkat Yakin, komunitas sastrawan di Bandar Lampung ini, beberapa kali diundang ke luar negeri sejak 2014 hingga 2020. Tapi baru dua kali bisa memenuhinya, yakni ke Belanda.

Setelah itu, lahirlah buku terbitannya yakni Katalog Naskah Kuno di Tropen Museum dan Museum Volkenkunde Vol 1. Buku kedua, Monograf Lampung Lampau; Sejumlah Catatan Budaya dan Sejarah Lampung.

Lalu apa saja kendala dalam membaca naskah kuno Lampung? Dan, bagaimana pergulatan Arman dalam menelusuri jejak sejarah ke luar negeri?

Selengkapnya, berikut ini wawancara radio Idola Semarang bersama Arman Arifin Zainal, Sang Pelestari Naskah Kuno Lampung. (yes/her)