Mengurai Darurat Oksigen, Bagaimana Jalan Keluarnya?

Darurat Oksigen

Semarang, Idola 92.6 FM – Beberapa waktu lalu, sayup-sayup masih kita ingat kabar tsunami Covid-19 yang melanda India telah membuat kolaps fasilitas kesehatan. India juga kekurangan tabung oksigen yang sangat vital dibutuhkan oleh pasien. Bahkan, saking langkanya oksigen saat itu, sejumlah warga yang terinfeksi corona di Desa Mewla Gopalgarh, India terpaksa menjalani perawatan di bawah pohon demi tetap mendapatkan oksigen.

Atas situasi krisis oksigen tersebut, dunia pun kemudian bergerak, mengirim bantuan tabung oksigen ke India, termasuk Indonesia. Pemerintah sempat mengirimkan bantuan ribuan tabung oksigen ke India dalam dua tahap.

Dan, ternyata, kini kita pun dibayang-bayangi situasi serupa yang terjadi di India. Dalam sepekan terakhir, lonjakan pasien Covid-19 telah menyebabkan sejumlah rumah sakit kekurangan oksigen. Pedagang dan produsen mengaku terjadi lonjakan sampai 50 persen.

Sejumlah rumah sakit mulai di DKI Jakarta, Bandung, Yogyakarta, hingga Kendari Sulawesi Tenggara menyatakan krisis oksigen karena stoknya nyaris habis. Bahkan, karena darurat oksigen, layanan IGD sejumlah rumah sakit di Bandung terpaksa ditutup sementara waktu. Hal yang nyaris sama juga dialami Rumah Sakit Umum Pusat Dr Sardjito Sleman, Yogyakarta. Habisnya stok oksigen berakibat fatal bagi pasien Covid-19–terutama yang membutuhkan perawatan intensif. Dan, terbukti, selama pasokan oksigen ini habis, puluhan pasien telah meninggal dunia.

Maka, ketika sejumlah rumah sakit mulai kesulitan pasokan oksigen untuk pasien, mengurai persoalan darurat oksigen, bagaimana jalan keluarnya? Demi keselamatan masyarakat, hal mendesak apa yang mesti dilakukan agar kita tak seperti India yang sempat kolaps karena krisis oksigen dalam Penanganan Pandemi?

Untuk memperoleh gambaran atas persoalan ini, kami nanti akan berdiskusi dengan beberapa narasumber yakni: dr. Susi Herawati, M.Kes. (Direktur RSUD K.R.M.T Wongsonegoro Semarang).; Dr Tri Yunis Miko Wahyono (Epidemiolog dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI)); dan dr. Siti Nadia Tarmizi (Juru Bicara Vaksin Covid-19 Kementerian Kesehatan). (her/ yes/ ao)

Dengarkan podcast diskusinya: