OJK Terus Upayakan Perbankan Syariah Ikut Bantu Pemulihan Ekonomi Nasional

Bank Syariah Indonesia

Semarang, Idola 92,6 FM – Otoritas jasa Keuangan (OJK) terus berupaya mendorong perbankan syariah di Indonesia, ikut dalam pemulihan ekonomi akibat dampak pandemi COVID-19. Oleh karena itu, OJK terus mendorong sektor perbankan syariah menciptakan ekosistem digitalisasi yang bisa dimanfaatkan masyarakat.

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan ada beberapa strategi yang bisa dilakukan perbankan syariah ikut mendorong pertumbuhan perekonomian di Tanah Air, di antaranya adalah variasi produk dan kualitas produk cukup bagus serta layanan bisa diakses masyarakat dengan mudah. Pernyataan itu dikatakan di sela diskusi tentang Peran Sektor Keuangan Syariah Dalam Mengakselerasi Pemulihan Ekonomi Jawa Tengah di Hotel Tentrem Semarang, Jumat (23/4).

Wimboh menjelaskan, sebenarnya potensi perbankan syariah cukup besar dan tinggal bagaimana mengatur strateginya. Sehingga, akan menjadi pilihan masyarakat apabila produknya memiliki kualitas bagus dan harganya kompetitif.

“Produk ini akan menjadi pilihan banyak orang kalau menyediakan akses dengan cepat. Masyarakat supaya tahu harus ada program edukasi dan literasi. Tanpa itu, mungkin masyarakat kurang paham atau kurang tahu terhadap produk syariah,” kata Wimboh.

Sementara itu Direktur Utama Bank Syariah Indonesia Hery Gunardi menambahkan, pihaknya memang memiliki tantangan yang harus diselesaikan untuk ikut mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Yakni, harus mampu menciptakan produk-produk yang lebih kompetitif dengan margin rendah.

Wimboh Santoso
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso (kiri) dan Direktur Utama Bank Syariah Indonesia Hery Gunardi memberi keterangan kepada media usai menggelar sarasehan tentang peran perbankan syariah dalam pertumbuhan ekonomi, Jumat (23/4).

Menurut Hery, perbankan syariah sebenarnya bisa dikembangkan lebih luas dibanding saat ini jika merujuk kepada jumlah penduduk Indonesia.

“Kita sadar, bahwa perkembangan keuangan syariah di Indonesia pada masa lalu tidak terlalu bagus. Dengan hadirnya BSI, menjadi milestone bahwa sudah hadir bank syariah terbesar di Indonesia dengan total aset sekitar Rp240 triliun dan pendanaan sekitar Rp209 triliun. Sedangkan pembiayaan yang diberikan kepada masyarakat sekitar Rp157 triliun,” kata Hery.

Hery lebih lanjut optimistis, bahwa tren perbankan syariah beberapa tahun ke depan akan menunjukkan pertumbuhan positif. Sebab, hal itu juga terlihat dari aset dan pembiayaan yang diberikan serta dana pihak ketiga terus tumbuh cukup baik. (Bud)