Pemerintah Minta Pelaku Pariwisata Menjaga Eksistensi Selama Pandemi

Sinoeng Rachmadi (dua dari kanan)
Kepala Dinporapar Jateng Sinoeng Rachmadi (dua dari kanan) saat membuka Musda ASPPI Jateng meminta para pelaku pariwisata tetap menjaga eksistensi di masa pandemi, Rabu (24/2).

Semarang, Idola 92,6 FM – Dinporapar Jawa Tengah meminta kepada para pelaku maupun pegiat pariwisata, untuk tetap menjaga eksistensinya di masa pandemi ini. Namun, tetap jangan terlalu banyak berharap melihat kondisi saat ini.

Kepala Dinporapar Jateng Sinoeng Rachmadi mengatakan pariwisata jangan sampai kehilangan marwahnya, dan jangan sampai kehilangan ruh atau semangatnya. Pernyataan itu dikatakannya di sela membuka Musda IV DPD Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) Jateng di Hotel Gets Semarang, Rabu (24/2).

Sinoeng menjelaskan, para pelaku pariwisata harus mampu memanfaatkan momentum untuk tetap memertahankan eksistensinya di masa pandemi ini. Artinya, tetap menjaga keberlangsungan event wisata walaupun digelar secara terbatas dengan memerhatikan protokol kesehatan.

Menurutnya, para pelaku pariwisata bisa berkreasi dan berinovasi menawarkan dan menyajikan event wisata yang dikombinasikan secara virtual dan tatap muka. Sehingga, event-event wisata tetap dikenal masyarakat dan menjadi daya tarik tersendiri.

“Menjaga dan merawat eksistensi dulu saja, menjaga dan merawat momentum dulu tapi tetap dengan menerapkan protokol kesehatan. Memang enggak enak suasana seperti ini, tetapi bagaimana kita membaca ulang kreativitas dan nilai-nilai inovasi. Dan yang tak kalah penting adalah kolaborasi,” kata Sinoeng.

Lebih lanjut Sinoeng menjelaskan, kolaborasi merupakan kata kunci dalam menjaga eksistensi para pelaku pariwisata tetap bertahan di masa pandemi. Oleh karena itu, para pelaku pariwisata bisa memberikan kualitas pelayanan dan juga kunjungan wisatawan di masa pandemi.

Sementara Ketua Umum ASPPI Safor Mardianto sepakat untuk merawat eksistensi, seperti yang diharapkan pemerintah di masa pandemi COVID-19 ini. Sebab, hal itu menjadi pelecut semangat untuk berkreasi dan berinovasi bagi para pelaku pariwisata.

Menurutnya, ke depan tugas para pelaku pariwisata tidak cukup ringan. Selain mempromosikan dan mengaktifkan pariwisata, yang tidak kalah penting adalah menumbuhkan percaya diri dari para pelaku pariwisata.

“Tugas kita bagaimana kita menumbuhkan percaya diri pada teman-teman, untuk tetap mau berkarya di dunia pariwisata ini. Coba bayangkan nanti sudah reaktivasi, tapi pelaku pariwisatanya tidak ada dan tidak siap. Kan malah menjadi sebuah problem,” ujar Safor.

Safor menjelaskan, di masa pandemi ini para pelaku pariwisata harus semakin siap menyusun rencana jangka panjang yang disesuaikan dengan protokol kesehatan. Sehingga, agenda-agenda wisata yang dilaksanakan tidak meninggalkan upaya pencegahan penularan COVID-19. (Bud)