Ulama Minta Warga Jateng Berdoa Selama Dua Hari di Rumah

KH Munif Muhammad Zuhri
KH Munif Muhammad Zuhri, Pengasuh Ponpes Girikesumo, Mranggen, Kabupaten Demak.

Semarang, Idola 92,6 FM – Sejumlah ulama di Jawa Tengah mengajak kepada seluruh masyarakat, memanfaatkan waktu selama dua hari di rumah untuk berdoa meminta keselamatan kepada Tuhan. Sehingga, dengan semakin banyak orang berdoa di rumah diharapkan Tuhan bisa mengabulkan dan menghilangkan pandemi COVID-19.

Ketua MUI Jateng KH Ahmad Darodji mengatakan gerakan Jateng di rumah saja pada Sabtu-Minggu (6-7/2) besok, merupakan usaha positif dan harus bisa dimanfaatkan semua pihak berdiam di rumah. Karena, saat ini penyebaran COVID-19 belum bisa dikendalikan.

Menurutnya, upaya dari pemprov tersebut dalam rangka mencegah terjadinya kerumunan di akhir pekan.

Darodji menjelaskan, dengan upaya yang coba dilakukan Pemprov Jateng tersebut diharapkan bisa membuahkan hasil menurunkan kasus penyebaran COVID-19 di masa akhir pekan.

“Menurut pak presiden, PPKM kita itu tidak berhasil. Oleh karena itu, ini dilakukan usaha lain. Barang kali ini bisa menghasilkan. Mungkin dalam sebulan empat kali, terus dikurangi sebulan sekali. Dan kalau ada penurunan signifikan maka itu akan efektif,” kata Darodji, Sabtu (6/2).

Sementara itu Pengasuh Ponpes Girikesumo Desa Banyumeneng di Kecamatan Mranggen, Demak KH Munif Muhammad Zuhri menambahkan, bahwa gerakan Jateng di rumah saja diharapkan bisa menumbuhkan empati bagi pasien terpapar COVID-19.

Menurut Kiai Munif, gerakan tersebut merupakan ikhtiar dalam rangka mengakhiri wabah COVID-19.

“Pada dasarnya, doa itu bukan ucapan atau kalimat. Doa adalah dipahami dalam hati dan pendekatan hati kepada Sang Pencipta. Kalimat boleh apa saja, tetapi yang paling baik adalah pendekatan hati. Merasa bahwa diri kita bukan apa-apa,” ujar Mbah Munif.

Lebih lanjut Kiai Munif kepada seluruh santri pondok pesantren se-Jateng, untuk berdoa memohon kepada Tuhan agar pandemi COVID-19 segera berakhir. (Bud)