Bank Indonesia Luncurkan Program Parsel Lebaran dan Magang UMKM 2022

Semarang, Radio Idola 92,6 FM – Sebagai wujud upaya dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi di tengah pandemi, Bank Indonesia (BI) merumuskan berbagai kebijakan diantaranya mendorong optimalisasi ekonomi dan pengembangan UMKM. BI menyiapkan berbagai program dan kegiatan untuk mewujudkan pengembangan ekonomi dan UMKM untuk stakeholders di daerah,  diantaranya program parsel lebaran dan magan UMKM 2022.

Program parsel lebaran sendiri merupakan kerjasama antara Kantor perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah bersama Pemrov Jateng, bli bli.com dan juga Asosiasi Pedagang Oleh-Oleh (ASPOO).  Program ini memanfaatkan momentum bulan Ramadhan dan hari Raya Idul Fitri untuk membantu peningkatan omset penjualan dari para UMKM binaan BI. Kegiatan ini menggandeng Pemprov Jateng yang memiliki network yang luas. Selain itu, program ini didukung dan memanfaatkan aplikasi digital market place yakni blibli.com sehingga dapat diakses dan dibeli dengan mudah oleh masyarakat di seluruh Indonesia.

Gubernur Provinsi Jawa Tengah,  Ganjar Pranowo mengapreasi upaya KPw Bank Indonesia Jateng dalam melakukan sinergi lintas institusi dengan menggabungkan beberapa unsur yaitu pemerintahan, pendidikan dan digital market place. Ia bahkan langsung meminta para undangan yang terdiri dari pucuk pimpinan SKPD, BUMN, dan BUMD untuk berkomitmen membeli paket parsel tersebut sebagai bukti dukungan terhadap Gerakan Bangga Buatan Indonesia (GBBI).

“Dengan sinergi dari semua pihak tersebut, BI dapat mendorong optimisme dan membantu pelaku usaha UMKM, khususnya di Jawa Tengah, untuk maju dan naik kelas sekaligus mendorong masyarakat untuk mencintai dan menggunakan produk-produk UMKM local,” ungkap Ganjar

Sementara terkait dengan program magang 2022, KPwBI Jateng bersinergi dengan Universitas Diponegoro dan IAIN Kudus untuk mengoptimalkan pemberdayaan UMKM. Para mahasiswa dari kedua universitas tersebut akan melakukan pendampingan UMKM untuk memberikan bimbingan teknis pembuatan laporan keuangan melalui aplikasi SIAPIK (Sistem Informasi Aplikasi Pencatatan Informasi Keuangan).

Melalui aplikasi ini, UMKM dapat membuat laporan keuangan dengan mudah sehingga menjadi solusi keuangan UMKM. Mahasiswa magang tersebut akan mendampingi UMKM untuk mengenal aplikasi SIAPIK, mengajarkan cara input data, dan mengelompokkan transaksi sehari-hari sebagai panduan input awal. Harapan dari program ini adalah UMKM lebih mudah mendapat akses pembiayaan karena telah memiliki laporan keuangan yang menjadi syarat mutlak dalam pengajuan pinjaman di perbankan. (tim)