BI Dukung Percepatan Pertumbuhan Investasi di Jateng

Acara CJIBF 2022 di Hotel Gumaya Semarang.
Gubernur Ganjar Pranowo bersama Kepala KPw BI Jateng Rahmat Dwisaputra dan Kepala DPMPTSP Jateng Ratna Kawuri foto bersama di acara CJIBF 2022 di Hotel Gumaya.

Semarang, Idola 92,6 FM – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah terus memberikan dukungan, dalam rangka percepatan pertumbuhan investasi di provinsi ini. Tujuannya, agar roda perekonomian di Jateng terus bergerak ke arah positif dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng Rahmat Dwisaputra mengatakan ada dua hal dukungan yang diberikan pihaknya kepada pemprov, untuk memercepat pertumbuhan investasi di provinsi ini. Pernyataan itu dikatakan usai pembukaan Central Java Invesment Business Forum (CJIBF) di Hotel Gumaya Semarang, Rabu (9/11) sore.

Rahmat menjelaskan, kedua dukungan yang diberikan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng itu adalah menciptakan iklim kondusif untuk investasi melalui stabilitas makro ekonomi di antaranya adalah menjaga laju inflasi di Jateng. Selain itu juga melalui regional investor relation unit, yakni kerja sama dengan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Jateng.

Menurutnya, kegiatan CJIBF 2022 merupakan ajang yang potensial di dalam mendorong dan menarik minat calon investor masuk ek Jateng.

“Menciptakan stabilitas nilai tukar, kemudian mewujudkan sistem pembayaran yang andal dan stabilitas sistem keuangan. Kita menggalang seluruh stakeholder terkait investasi untuk berdiskusi dan menyiapkan kegiatan seperti Central Java Potencial Invesment Challenge setiap tahun,” kata Rahmat.

Sementara itu Kepala DPMPTSP Jateng Ratna Kawuri menambahkan, penyelenggaraan CJIBF sejak lima tahun yang lalu selalu berjalan baik dan lancar karena kolaborasi dan dukungan dari semua pihak. Termasuk, dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng.

Menurut Ratna, penyelenggaraan CJIBF juga telah menjadi rujukan di tingkat nasional. Beberapa provinsi tetangga dan luar Pulau Jawa, juga telah melakukan studi banding ke Jateng.

“Kalau bicara potensi dari realisasi investasi yang pertama adalah energi, ada listrik dan gas serta air. Kemudian tekstil, garmen, makanan dan alas kaki. Selain agri industri ya manufaktur,” ucap Ratna.

Lebih lanjut Ratna menjelaskan, CJIBF 2022 di saat pembukaan sudah ada 20 kepeminatan calon investor dengan nilai Rp19,43 triliun dan diharapkan bisa terus bertambah kepeminatan dan nilai investasinya.

“Yang dari modal asing itu berasal dari Perancis, China, Australia dan Singapura,” pungkasnya. (Bud)

Artikel sebelumnyaSoal Ancaman Resesi, BI Jateng Beri Tips Jitu Mengatasinya
Artikel selanjutnyaInvestor Asal Tiongkok Mengaku Puas Berinvestasi di Jateng