PGN Mainkan Segmen Rumah Tangga Jadi Pasar Potensial Jargas

Perawatan jaringan pipa gas
Petugas PGN sedang melakukan perawatan jaringan pipa gas.

Semarang, Idola 92,6 FM – Infrastruktur yang bagus dan memadai di Kota Semarang, menjadikan pengembangan bisnis jaringan gas (jargas) PGN bisa semakin luas. Terutama, yang menyasar pada segmen rumah tangga.

Area Head PGN Semarang Sugianto Eko mengatakan sebagai Subholding gas dari Pertamina, pihaknya terus melakukan penetrasi terhadap segmen pelanggan rumah tangga di wilayah Semarang dan sekitarnya. Sebab, potensinya masih cukup besar untuk digarap. Pernyataan itu dikatakan saat ditemui di kantornya, Selasa (25/10).

Sugi menjelaskan, karena dukungan infrastruktur yang memadai di wilayah Semarang dan sekitarnya itu harus bisa dimanfaatkan untuk penambahan jargas segmen pelanggan rumah tangga. Oleh karena itu, pihaknya terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat yang ingin menikmati jargas PGN dan beralih dari mengonsumsi gas elpiji.

Menurut Sugi, nantinya masyarakat luas bisa merasakan manfaat dan dampaknya ketika sudah menggunakan jargas dibandingkan masih bergantung pada konsumsi gas elpiji. Karena, jaringan yang sudah ada dan dibangun pemerintah maupun PGN di wilayah Semarang sudah cukup memadai.

“Pelanggan rumah tangga dari awal masuk Semarang hanya ada 70an pelanggan rumah tangga, saat ini sudah 9.600 pelanggan rumah tangga. Pengembangan pelanggan rumah tangga ini dilakukan dari sisi program APBN maupun dari PGN,” kata Sugi.

Lebih lanjut Sugi menjelaskan, ke depan pihaknya akan terus menambah jumlah pelanggan rumah tangga. Terutama di wilayah-wilayah yang belum terpasang instalasi jaringan gas.

“Fokus kita untuk melayani seluruh segmen pelanggan, baik rumah tangga atau komersial maupun industri. Karena kesempatan untuk berkembang masih sangat besar,” jelasnya.

Sugi menyebut, pengembangan bisnis jaringan gas di wilayah Semarang dan sekitarnya masih terbuka lebar. Sebab, Semarang dipandang sebagai kota hub energi karena dilewati pipa transmisi Gresik-Semarang dan tahun depan ke arah Batang hingga Cirebon. (Bud)

Artikel sebelumnyaBUMD Pangan di Jateng Didorong Proaktif Jadi Offtaker
Artikel selanjutnyaKandungan Infectan dalam Kadar Toxic? Benarkah Ini Mengindikasikan Lemahnya Pengawasan Obat?