PGN Perkuat Sistem Pengamanan dan Keandalan Infrastuktur Gas Bumi

PGN
Dua pegawai PGN melakukan pengecekan peralatan.

Semarang, Idola 92,6 FM – PGN berkomitmen untuk terus memerluas jaringan gas bumi di dalam negeri, guna menyediakan energi yang efisien dan bersih serta aman dan mudah bagi masyarakat.

Komitmen tersebut diiringi dengan penguatan sistem keamanan, untuk menjaga keandalan seluruh infrastrukur gas bumi yang masuk sebagai Objek Vital Nasional (Obvitnas).

Direktur Teknologi dan Lingkungan Migas Mirza Mahendra mengatakan security awareness sebagai salah satu wujud implementasi dari substansi sistem manajemen keselamatan migas, dan salah satu substansinya adalah sistem manajemen pengamanan berbasis Peraturan Polri Nomor 7 Tahun 2019.

Mirza menjelaskan, PGN memiliki dan mengoperasikan 95 persen dari pipa di industri hilir gas bumi nasional. Selain itu, PGN juga mengambil peran proaktif mendukung kebijakan pemerintah dalam kegiatan konservasi melalui pembangunan jaringan gas rumah tangga (jargas).

Menurutnya, untuk tahun ini PGN menargetkan 400 ribu SR.

“Ini adalah komitmen PGN dalam menerapkan sistem manajemen pengamanan pada seluruh infrastruktur gas bumi. PGN menjadi contoh sebagai pengelola obvitnas dalam implementasi sistem manajemen pengamanan,” kata Mirza, kemarin.

Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Achmad Muchtasyar menambahkan, pihaknya terus menerapkan aspek-aspek keamanan sebagai satu entitas bisnis bergerak yang pada sektor pengelolaan migas. Sebab, kegiatan bisnis PGN memiliki risiko operasional yang tinggi.

“Walaupun situasi dan kondisi keamanan kegiatan usaha PGN secara umum dalam kategori aman dan terkendali, tetap terus menerus melakukan upaya preemtif dan preventif. Sehingga, bisa meminimalkan potensi gangguan keamanan maupun sosial dan ketertiban serta kejahatan,” jelas Achmad.

Lebih lanjut Achmad menjelaskan, untuk mendukung pemenuhan kebutuhan gas bumi di sektor rumah tangga di daerah atau kota yang belum ada pipa transmisi maupun distribusi gas itu pihaknya merencanakan penyaluran gas beyond pipeline melalui berbagai mode pengangkutan.

“Program jargas diharapkan dapat berkontribusi pada penghematan devisa dari pengalihan gas elpiji yang sebagian besar bahan bakunya masih impor dari negara lain. Program ini sekaligus upaya untuk mengisi masa transisi menuju energi bersih atau energi baru terbarukan yang sudah menjadi komitmen global,” pungkasnya. (Bud)