Alhamdulillah, Kini Peternak Domba Berdaya hingga Mampu Kuliahkan Anak, Bangun Rumah dan Sekolah

Peternak domba
Berkat dukungan Dompet Dhuafa, para peternak domba semakin berdaya hingga mampu menguliahkan anak, membangun rumah dan sekolah. Hal itu dirasakan penerima manfaat di wilayah Sukabumi Jawa Barat. (Foto. Dok. Dompet Dhuafa)

Sukabumi, Idola 92.6 FM – Pada mulanya potensi di daerah sekitarnya hanya pertanian. Lahan, cuaca, dan air sangat mendukung. Ternak domba ada, tapi merawat milik orang lain. Berkat hadirnya Dompet Dhuafa di sini sejak tahun 2009, bisa mengungkit potensi warga melalui pemberdayaan ternak domba. Saat itu terbentuk 3 kelompok ternak di 7 desa dalam 2 kecamatan.

Hal itu disampaikan oleh Ustaz Harun, salah satu Penerima Manfaat Program Pemberdayaan Ekonomi (Ternak) Binaan Dompet Dhuafa. Ia mengisahkan, Dompet Dhuafa dalam tahapannya melakukan studi kelayakan mitra, kelayakan wilayah, memberi pelatihan, serta menggulirkan bibit 6 ekor domba/orang, kepada 80 orang peternak yang tergabung dalam kelompok.

“Setelah lima tahun, perkembangan ada yang mencapai 50 ekor domba/orang. Pun, meningkat dari sisi ekonomi para peternak. Ada yang mampu menguliahkan anak, membangun rumah, hingga membangun sekolah gratis,” ujar Harun dalam siaran persnya.

Ustaz Harun yang juga Ketua Koperasi Kampung Ternak ‘Riung Mukti’ Kalapanunggal Sukabumi menambahkan, selain itu, setelah berkembang menjadi 9 kelompok ternak di 3 kecamatan, kemudian mereka membentuk Koperasi ‘Riung Mukti’ pada tahun 2011. Dan sekarang sudah ada sekitar 9.000 domba tersalurkan melalui Tebar Hewan Kurban (THK).

“Alhamdulillah, dari ternak juga kami bisa kuliahkan anak, bangun rumah, hingga bangun madrasah untuk anak-anak yatim duafa sejak 2018,” ujarnya.

Ghufron, Tim Dakwah Nasional Dompet Dhuafa selaku Koordinator QC THK di Sukabumi pun ikut memaknai perbincangan bersama Ust. Harun di kediamannya pada malam itu, Senin (5/6) sembari mengisi perut yang lapar setelah seharian melakukan Quality Control (QC) hewan kurban di banyak titik lokasi di Kecamatan Kalapanunggal, Sukabumi. Lokasi tersebut antara lain di Desa Pulosari, Desa Palasari Girang, Desa Adununggal, juga Desa Batu Gajah.

“Yang paling penting, akhirnya kami bisa melihat potensi yang ada. Dimulai dari usaha kelompok kita, maka masyarakat ikut melihat itu. Di sini rumput untuk pakan banyak, tidak perlu beli. Lalu kami bangun kepercayaan agar masyarakat ikut tergerak, ketika percaya barulah mereka banyak bergabung,” imbuh Harun. (ims/her)