Dari Ojol Sampai Santri Diajak Deklarasi Pemilu Damai

Deklarasi pemilu damai
Kapolda Irjen Pol Ahmad Luthfi menyaksikan elemen masyarakat yang terdiri dari perwakilan tokoh agama, komunitas ojol dan lainnya membubuhkan tanda tangan usai deklarasi pemilu damai.

Semarang, Idola 92,6 FM-Polda Jawa Tengah mengajak komunitas ojek online (ojol), sukarelawan bantuan kepolisian hingga santri dan juga padepokan silat untuk bersama mendeklarasikan pemilu damai.

Tidak hanya sekadar mendeklarasikan pemilu damai, tapi juga menjadi bagian untuk ikut mengawal pelaksanaan Pemilu 2024.

Kapolda Irjen Pol Ahmad Luthfi mengatakan elemen masyarakat yang terdiri dari komunitas ojol, santri, anggota padepokan silat sampai tokoh Agam diajak untuk menjaga persatuan dan kesatuan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Pernyataan itu dikatakan usai mengikuti deklarasi damai di Hotel Plampitan Semarang, Kamis (23/11).

Kapolda juga meminta kepada seluruh elemen masyarakat untuk mendukung keamanan dan ketertiban, selama tahapan pelaksanaan Pemilu 2024 berlangsung.

Tujuannya, untuk ikut menjaga situasi kondusif selama pesta demokrasi lima tahunan berlangsung.

Menurut kapolda, setidaknya ada 350 komunitas yang diajak mendeklarasikan pemilu damai.

Selain itu, anggota atau kelompok komunitas itu akan menjadi bagian dari satuan tugas (satgas) cooling system Polda Jateng di bawah kendali Direktorat Binmas.

“Deklarasi pemilu damai ini bagian dari Operasi Mantap Brata Candi 2023-2024. Deklarasi dilakukan oleh semua kalangan untuk suasana aman dan terkendali. Tokoh agama, tokoh Masyarakat, organisasi masyarakat, komunitas ojol dan lain-lain akan menjadi satgas mendinginkan masyarakat selama pelaksanaan pemilu di Jateng,” kata kapolda.

Lebih lanjut kapolda menegaskan, pihak kepolisian tetap menjamin warga negara bisa menggunakan hak pilihnya dengan tenang dan nyaman.

Kepala Kesbangpol Jateng Khaeruddin menambahkan, tidak hanya pemerintah dan TNI/Polri saja tapi juga masyarakat ikut menjaga situasi aman dan tentram.

“Kami imbau agar semuanya menjaga kondusivitas dan stabilitas, saling menghormati, saling menghargai karena pemilu itu sebuah pesta demokrasi yang mesti kita hadapi dengan suasana senang,” ucap Khaeruddin. (Bud)

Artikel sebelumnyaBagaimana Mestinya Program Kerja Ideal Para Capres di Bidang Pendidikan?
Artikel selanjutnyaPolrestabes Semarang Ajak KPU Kota Semarang Instal Aplikasi Libas