Embung Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian di Jateng

Sumber air dari embung
Penampakan saluran irigasi yang memanfaatkan sumber air dari embung untuk pengairan sawah.

Semarang, Idola 92,6 FM-Para petani yang ada di wilayah Jawa Tengah mampu tersenyum lebar, karena hasil pertaniannya bisa meningkat dan mampu panen hingga tiga kali.

Sekdes Danasrilor di Kecamatan Nusawungu Kabupaten Cilacap, Saimun mengatakan 90 persen dari 6.150 penduduk di desanya bekerja sebagai petani.

Sebagian besar sawah yang ada di desanya itu merupakan sawah tadah hujan atau sawah hanya bisa ditanam di musim hujan.

Menurutnya, total ada 205 hektare sawah tadah hujan di desanya.

Saimun menjelaskan, pembangunan embung di desanya dilakukan secara bertahap dan selesai dibangun pada 2018 lalu.

Saat ini, air embung dimanfaatkan untuk pertanian seluas 30 hektare dan sumber air baku bagi masyarakat.

Rencana ke depan, pemanfaatan air embung akan ditingkatkan sebagai pengairan lahan pertanian seluas 50 hektare.

Selain itu, embung juga akan ditambah pemanfaatannya sebagai obyek wisata.

“Petani di desa kami menggantungkan sumber airnya dari hujan. Sekarang ada embung, jadi air bisa didapat dengan mudah. Tidak hanya untuk pertanian saja tapi juga sumber air baku, buat minum warga,” kata Saimun.

Salah satu petani di Desa Guworejo di Kecamatan Karangmalang Kabupaten Sragen, Sadiman mengaku semakin bersemangat dalam bekerja.

Sebab, hasil panennya mengalami peningkatan dari sisi kualitas maupun kuantitas.

Menurut Sadiman, sejak adanya embung itu petani tidak lagi mendapat kesulitan air untuk irigasi persawahan.

“Sejak adanya embung, petani tidak lagi kesulitan air untuk irigasi. Sekarang kalau musim ketiga juga masih bisa mendapatkan air dan bisa panen di MT-3,” ujar Sadiman.

Sadiman berharap, keberadaan embung mampu meningkatkan hasil produktivitas pertanian. (Bud)