Indeks Keyakinan Konsumen di Jateng Akhir Tahun Alami Peningkatan Positif

Aktivitas jual beli di pasar tradisional
Aktivitas jual beli di pasar tradisional terus menggeliat di masa pandemi mulai mereda.

Semarang, Idola 92,6 FM – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah mencatatkan, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) di provinsi pada posisi bergerak positif.

Survei Konsumen pada Desember 2022 kemarin, mengindikasikan peningkatan optimisme terhadap perekonomian Jateng. Hasil survei pada Desember 2022 mengindikasikan beberapa indikator konsumsi masyarakat Jateng yang tetap tinggi.

Deputi Kepala Kantor Perwakilan BI Jateng Firdauz Muttaqin mengatakan peningkatan tersebut ditunjukkan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) sebesar 124,04, yang meningkat dari November 2022 sebesar 120,66. Pernyataan itu disampaikan melalui siaran pers, kemarin.

Firdauz menjelaskan, level IKK yang membaik ditopang peningkatan Indeks Kondisi Ekonomi saat ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK).

IKE saat ini berada pada level 113,94 yang naik dari indeks bulan sebelumnya sebesar 110,27. Peningkatan IKK didukung Indeks Penghasilan Konsumen dan Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK)

Menurutnya, IEK dengan level 134,14 itu meningkat akibat perbaikan Indeks Ekspektasi Penghasilan Konsumen dan Indeks Ekspektasi Kegiatan Usaha.

“Peningkatan optimisme konsumen terjadi pada empat kota lokasi survei dan berada di atas 100. Secara detil, IKK pada kota Semarang (125,17), Solo (13675), Purwokerto (102,17) dan Tegal (110,67). Indeks pada empat kota tersebut meningkat dibandingkan November 2022,” kata Firdauz.

Lebih lanjut Firdauz menjelaskan, dukungan IEK juga ikut berkontribusi pada peningkatan optimisme masyarakat. Meningkatnya IEK dipengaruhi ekspektasi konsumen pada enam bulan yang akan datang, khususnya terkait ekspektasi penghasilan konsumen dan ekspektasi kegiatan usaha.

“Rata-rata proporsi pendapatan konsumen yang digunakan untuk konsumsi tercatat meningkat dari 63,24 persen dari November 2022 menjadi 65,29 persen. Di sisi lain, pangsa pendapatan konsumen yang disimpan pada November 2022 diprakirakan menurun dari 21,02 persen menjadi 20,38 persen,” pungkasnya. (Bud)

Artikel sebelumnya1,6 Juta Penumpang Gunakan Bandara Ahmad Yani Selama 2022
Artikel selanjutnyaBagaimana Mengantisipasi Politisasi Agama Jelang Pemilu 2024?