Jakhumfest 2023 Dibuka, Ajakan Kepedulian Semakin Luas Terbuka

Lebih lanjut, Bagja menceritakan keseruan saat sesi workshop dimulai. Bagja mengajarkan bahasa isyarat, kata-kata umum dalam bahasa isyarat seperti ucapan selamat pagi, menyapa, ucapan terima kasih dan sebagainya.

“Aku mengajarkan teman-teman untuk belajar bagaimana caranya berkomunikasi dengan teman-teman tuli, yang kedua juga mengajarkan bahasa isyarat Indonesia karena bisindo inikan biasa digunakan teman-teman tuli untuk berkomunikasi, artinya saat berkomunikasi dengan teman tuli ini bisa lancar. Jadi tidak ada hambatan saat berkomunikasi. Ini langkah awal untuk mencapai inklusifm” kata Bagja, diterjemahkan oleh Putri.

Salah seorang pengunjung, Utri yang mengikuti workshop bersama silang.id mengapresiasi sekaligus mengungkapkan antusiasnya dalam mempelajari bahasa isyarat. Utri bercerita merasa penasaran ketika melihat teman-teman tuli berkomunikasi, itulah yang membuat ia tertarik untuk belajar bahasa isyarat.

“Seru sih ya, karena selama ini tuh aku nemu beberapa teman tuli, terus aku sering merhatiin mereka ngobrol, kaya asik banget. Kadang aku pengen tau Aku belajar bahasa isyarat dimulai dari belajar huruf sama belajar beberapa bahasa isyarat, kata umum. Sama belajar beberapa kata ajaib kaya terima kasih gitu,” ujar Utri.

Harapannya kolaborasi yang terjalin sebagai pionir perubahan dan menjadi contoh bagi acara-acara lainnya. Jakhumfest sebagai pelopor festival kemanusiaan yang inklusif untuk teman-teman disabilitas. (ims/her)

1
2
3
4
Artikel sebelumnyaKenalkan Bursa Efek Sejak Dini, Siswa TK Kunjungi BEI
Artikel selanjutnyaPetani Jateng Terbantu Dengan Program AUTP Saat Sawah Diterjang Banjir