Jokowi: SMK Jateng Bisa Direplikasi di Daerah Lain

Presiden Jokowi didampingi Gubernur Ganjar Pranowo saat berkunjung ke SMK Negeri Jateng di Semarang, Rabu (30/8).

Semarang, Idola 92,6 FM – Keberadaan SMK Negeri Jateng yang ada di Kota Semarang, Kabupaten Purbalingga dan Pati bisa direplikasi ke daerah lain di seluruh Indonesia sebagai upaya pemerataan akses pendidikan gratis.

Hal itu dikatakan Presiden Joko Widodo saat mengunjungi SMK Negeri Jateng di Semarang, Rabu (30/8).

Presiden Joko Widodo mengatakan pendirian SMK Jateng yang diinisiasi Pemprov Jateng, dianggap bisa membantu menyelesaikan permasalahan kemiskinan di Jateng.

Menurut Presiden Jokowi, SMK Jateng yang diinisiasi pemprov memberikan sarana dan prasarana memadai guna menyelenggarakan pendidikan gratis bagi anak kurang mampu.

Beberapa fasilitas yang disediakan di antaranya bengkel mesin bubut, bengkel mekanik elektronika, bengkel dan laboratorium komputer CNC serta kelas Bahasa Jepang.

“Sarana prasarana SMK ini juga jauh lebih bagus, mesin-mesinnya yang dasar sampai CNC juga bagus dan me-link-kan dengan perusahaan juga bagus dan ada kursus bahasa Jepang juga,” kata Jokowi.

Lebih lanjut Presiden Jokowi menjelaskan, sekolah gratis yang diinisiasi Pemprov Jateng juga menyediakan fasilitas asrama di bagian belakang sekolah bagi para siswa.

“Ini salah satu cara menyelesaikan masalah-masalah yang berkaitan dengan kemiskinan. Hari ini saya akan perintah mendikbud untuk datang ke sini,” jelasnya.

Sementara itu Kepala SMK Negeri Jateng di Semarang Hardo Sujatmiko menyatakan, kehadiran SMK Negeri Jateng memang diperuntukkan bagi anak dari keluarga kurang mampu.

Hal itu merupakan salah satu kebijakan dari pemprov, untuk memutus mata rantai kemiskinan di Jateng melalui jalur pendidikan.

“Hampir 75-80 persen lulusan SMK Negeri Jateng sudah langsung terserap di dunia kerja. Terutama perusahaan berskala nasional,” ucap Hardo.

Lebih lanjut Hardi menjelaskan, karena siswanya berasal dari keluarga kurang mampu itu pihaknya juga menyediakan beasiswa bekerja sama dengan perusahaan nasional.

Bahkan, perusahaan Jepang juga dijajaki untuk program beasiswa bagi siswa. (Bud)