Pasuruan, Idola 92.6 FM – Untuk mengubah perekonomian istri nelayan di pesisir pantai utara (pantura) Pasuruan Jawa Timur, sosok satu ini berkreasi dengan buah mangrove. Mengingat begitu besarnya potensi mangrove di pesisir Pasuruan yang bisa dimanfaatkan oleh warga setempat.
Sosok itu adalah Adinda Putri Kusumawardhani (19), dara asal Prigen Pasuruan Jawa Timur. Bersama empat temannya, ia memanfaatkan buah mangrove untuk diolah bersama warga. Harapannya, perekonomian istri nelayan di daerah pantai Penunggul Pasuruan bertambah melalui usaha olahan mangrove.
“Waktu itu kita ke pantai, lihat mangrove. Dari mangrove ini, apa tidak bisa ya kita jual….kita baca-baca jurnal dari luar negeri dan Indonesia. Dari informasi itu, kalau ternyata buah mangrove bisa kita buat kudapan, kopi dan lain-lain,”tutur Adinda kepada radio Idola (12/06), pagi tadi.
Mahasiswi S-1 Hubungan Internasional Universitas Jember itu mengatakan, tidak semua buah mangrove bisa dikonsumsi. Ada jenis-jenis tertentu. Mereka memanfaatkan buah mangrove untuk kopi dan steak mangrove.”Kopi dari buahnya. Kami punya steak mangrove, dikelola jadi tepung mangrove lalu bikin steak,”tutur perempuan yang bermimpi 5-10 tahun ke depan, bisa mengekspor hasil olahan buah mangrove.
Meski pada awalnya kreativitas Adinda dan teman-temannya kurang diterima warga, namun seiring berjalanannya waktu, para istri nelayan tersebut akhirnya ikut bergelut dalam usaha ini.”Sekarang ini ada 10 rumah ibu-ibu. Setiap panen aku ikut untuk ngecek ataupun kerja,”tambahnya.
Atas inovasi untuk mengubah perekonomian warga, Adinda dinobatkan sebagai Ashoka Young Changmaker 2023.
Selengkapnya, berikut ini wawancara radio Idola Semarang bersama Adinda Putri Kusumawardhani, dara asal Prigen Pasuruan yang mengubah perekonomian warga/istri nelayan di pesisir pantura Pasuruan Jawa Timur. (yes/her)
Simak podcast wawancaranya:
