PGN Perkuat Pasokan Gas Bumi Lewat Kerja Sama Semua Pihak

Manajemen PGN
Manajemen PGN saat melihat penyambungan pipa gas bumi ke pelanggan.

Semarang, Idola 92,6 FM-PGN bersama EMCL, HCML, Pertamina EP & Petronas bersinergi, dalam upaya meningkatkan ketahanan pasokan gas bumi nasional.

Upaya tersebut dilakukan PGN, sesuai dengan komitmen perusahaan untuk menjaga ketahanan pasokan energi.

Direktur Utama PGN Arief Setiawan Handoko mengatakan sejalan dengan kebutuhan gas bumi yang terus meningkat di wilayah Jawa Bagian Timur dan Jawa bagian Tengah, pihaknya menandatangani dua perjanjian dengan Husky CNOOC Madura Ltd (HCML) dan Exxon Mobile Cepu Ltd (EMCL). Hal itu disampaikan melalui siaran pers, Jumat (22/9) malam.

Menurut Arief, PGN-HCML menandatangani PJBG dengan volume 5 MMSCFD untuk jangka waktu 10 tahun dari lapangan 3M di Jawa Timur.

PGN melalui afiliasi Pertagas, juga menandatangani Head of Agreement (HOA) dengan (EMCL) untuk volume gas sebesar 14 MMSCFD selama 10 tahun yang akan digunakan PGN dan afiliasi guna memerkuat ketahanan pasokan dan memenuhi kebutuhan konsumen gas di Jawa Timur serta menjamin ketersediaan gas dalam jangka panjang.

Arief menjelaskan, hal itu dalam upaya menjaga ketahanan pasokan gas untuk kedua wilayah tersebut.

Ketahanan pasokan gas bumi bernilai penting bagi seluruh segmen pelanggan, maupun keberlanjutan bisnis gas bumi.

“PGN berkomitmen untuk menjaga kepuasan layanan gas bumi dengan menjaga keberlangsungan pasokan gas. Hari ini merupakan bentuk nyata milestone upaya PGN bersama stakeholder di sektor upstream untuk menjaga komitmen pasokan secara berkelanjutan. Maka PGN berupaya penuh agar ketahanan pasokan gas bumi ini terjaga serta berkomitmen mendasarinya pada prinsip GCG dalam pelaksanaan komersialisasi,” kata Arief.

Lebih lanjut Arief menjelaskan, kerja sama dengan sejumlah perusahaan rekan strategis PGN bertujuan untuk ketahanan pasokan gas bumi di Jatim, Jateng, Sumatera Utara dan sekitarnya.

“Optimisme kami juga tinggi bersama seluruh stakeholder upstream untuk meningkatkan kontribusi pada pemenuhan kebutuhan gas, khususnya dalam era transisi energi, sejalan dengan komitmen bersama untuk memberikan multiplier effect perekonomian dan ketahanan energi ramah lingkungan,” jelasnya.

Sementara Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Harry Budi Sidharta mengatakan PGN memiliki kebutuhan gas bumi pada 2024 dengan volume indikatif 5 MMSCFD untuk kebutuhan industri dan kelistrikan di wilayah Jatim, Jateng dan sekitarnya.

Terdapat potensi volume gas dari WK Ketapang yang dapat dimanfaatkan PGN. Oleh karena itu, PGN bermaksud memanfatkan pasokan gas dari WK Ketapang dalam jangka panjang agar dapat dioptimalisasi.

Menurut Harry, pihaknya dan PCK2L akan mengkaji lebih dalam mengenai pemanfaatan potensi gas bumi dari WK Ketapang untuk optimalisasi peningkatan keandalan pasokan dan pemenuhan gas PGN.

PGN bersama Pertamina EP menandatangani Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) Pertamina EP Medan dengan volume pasokan sebesar 3.5-4 BBTUD.

“Langkah ini menindaklanjuti Kesepakatan Bersama yang sebelumnya ditandatangani oleh PGN dengan Pertamina EP serta untuk meningkatkan pasokan di wilayah Sumatera Utara dan sekitarnya,” ucap Harry. (Bud)