PLN Ingatkan Bahaya Main Layang di Sekitar Jaringan Listrik, Begini Dampaknya

Layangan yang menyangkut di jaringan
Seorang petugas PLN mengambil layangan yang menyangkut di jaringan listrik.

Semarang, Idola 92,6 FM – Salah satu gangguan kelistrikan yang paling sering terjadi saat musim kemarau, adanya jaringan listrik terlilit layangan atau benang layangan.

Akibatnya, sering terjadi pemadaman listrik karena petugas PLN harus membersihkan jaringan listrik dari layangan yang “nyangkut”.

General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Tengah dan Yogyakarta Mochamad Soffin Hadi mengatakan frekuensi gangguan akibat layang-layang, dalam sebulan terakhir ini mengalami peningkatan. Hal itu disampaikan melalui siaran pers, Rabu (20/9).

Menurut Soffin, bermain layang-layang di dekat jaringan listrik cukup berbahaya dan dapat menyebabkan listrik padam.

“Selama sebulan terakhir dari Agustus-September, dari total 224 kali gangguan kelistrikan Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM), sebanyak 31 gangguan disebabkan layang-layang. Bahkan dari sisi Saluran Udara Tegangan Tinggi/ Ekstra Tinggi (SUTT/SUTET), terdapat total 14 gangguan dan dari jumlah tersebut 13 gangguan disebabkan layang-layang,” kata Soffin.

Lebih lanjut Soffin menjelaskan selain dapat mengganggu jaringan listrik, bermain layang-layang di dekat jaringan listrik juga berpotensi membahayakan nyawa manusia.

“Senar atau benang layang-layang yang berbahan dasar konduktor listrik seperti kawat atau benang jika terkena jaringan listrik, dapat langsung mengalirkan listrik ke manusia. Hal ini tentunya sangat berbahaya sekali, dan dapat menyebabkan kematian,” jelasnya.

Soffin menyebut, bermain layang-layang di dekat jaringan listrik juga dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan listrik hingga padam meluas.

“Kami mengimbau kepada masyarakat untuk dapat bijak dan lebih berhati-hati dalam bermain layang-layang. Kami mohon pengertian serta bantuan dari masyarakat, untuk bisa mengedukasi putra-putrinya mencari lokasi yang lapang dan jauh dari jaringan listrik saat bermain layang-layang,” pungkasnya. (Bud)