PLN Salurkan Alquran Braille ke Pesantren Difabel Pertama di Semarang

Santri penyandang tuna netra
Seorang santri penyandang tuna netra membaca Alquran braille sumbangan dari PLN UID Jateng-DIY.

Semarang, Idola 92,6 FM – PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Tengah dan Yogyakarta melalui Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN menyalurkan dana zakat maal, infak dan sedekah kepada Pondok Pesantren Sahabat Mata, Panti Asuhan Bustanul Arifin, Panti Asuhan Al Yasiroh.

Bantuan disalurkan langsung Ketua Umum YBM PLN Iskandar, mewakili para pegawai di acara “Dialog dan Silaturahmi Bersama Muzakki YBM PLN UID Jateng-DIY”.

General Manager PLN UID Jateng-DIY Wahyu Jatmiko mengatakan penyerahan bantuan menjadi momentum, untuk memahami pentingnya menumbuhkan nilai-nilai sosial kemasyarakatan dan keikhlasan membantu sesama.

“Bantuan ini juga sebagai wujud rasa syukur pegawai PLN untuk terus menebar kebaikan. Kami menjadikan YBM PLN sebagai sarana untuk menyalurkan bantuan, sehingga manfaat yang dirasakan menyebar merata ke seluruh penerima,” kata Jatmiko.

Ketua Umum YBM PLN Iskandar menambahkan, YBM PLN bertujuan untuk terus membangun kepedulian terhadap lingkungan dan berbagi kepada sesama.

Menurut Iskandar, YBM PLN terus berkomitmen untuk menjadi lembaga pengelola ZIS (zakat, infak, sedekah) yang amanah, profesional dan transparan.

“Alhamdulillah, kami sangat bersyukur dapat kembali menyalurkan bantuan baik berupa Alquran Braille, paket sembako maupun santunan bagi para santri. Kami berterima kasih pada semua pihak terkhusus kepada para pegawai PLN sebagai muzakki/ pemberi zakat, sehingga YBM PLN terus bermanfaat bagi masyarakat. Dan semoga amal kebaikan serta amal jariyah mengalir pada kita semua dan berkah buat perusahaan,” ucap Iskandar.

Sementara itu Ketua Pengurus Ponpes Sahabat Mata Basuki menyatakan rasa harunya atas bantuan PLN tersebut.

Menurutnya, ponpes pertama bagi penyandang disabilitas tuna netra di Kota Semarang ini menerima bantuan satu set berisi 30 juz Al quran Braille dan dana operasional.

Bagi Basuki, Al quran Braille dirasa cukup membantu santri penyandang disabilitas di pondok pesantrennya guna memerdalam ilmu agama.

“Kami sungguh terharu dan sangat berterima kasih atas bantuan PLN. Dengan Alquran Braille ini diharapkan akan mewujudkan pesantren sebagai sebuah rumah yang ramah bagi saudara penyandang disabilitas,” ujar Basuki. (Bud)