Sah! PGN dan PPN Kerja Sama Jaga Keberlangsungan Bisnis Migas Pertamina Group

Dirut PGN Arief Setiawan Handoko
Dirut PGN Arief Setiawan Handoko dan Dirut PPN Riva Siahaan menunjukkan nota kerja sama.

Semarang, Idola 92,6 FM-PGN dan Pertamina Patra Niaga (PPN) berkolaborasi untuk menjaga keberlangsungan usaha melalui sinergi marketing produk Compressed Natural Gas (CNG), Liquiefied Natural Gas (LNG) dan Bahan Bakar Minyak (BBM) serta penggunaan fasilitas produk.

Kerja sama tersebut sekaligus untuk menjajaki peningkatan pendapatan bagi kedua entitas.

Penandatanganan kerja sama dilakukan Direktur Utama PGN Arief Setiawan Handoko dan Direktur Utama PPN Riva Siahaan, di Jakarta (11/12).

Direktur Utama PGN Arief Setiawan Handoko mengatakan kesepakatan tersebut mengawali langkah PGN dan PPN, dalam melakukan penyusunan model bisnis terkait sinergi marketing produk dan penggunaan fasilitas produk.

Koordinasi yang intensif dapat menghasilkan pilot project, yang memiliki nilai keekonomian bagi kedua belah pihak.

“Kami berharap, MOU ini dapat direalisasikan dengan pelaksanaan kerja sama yang riil yakni pengembangan joint marketing CNG dengan channel distribusi miliki PPN. Selanjutnya, konversi Diesel Dual Fuel (DDF) yang telah dilakukan pada truk-truk pengangkut BBM milik PPN. Target kami kedepan cukup banyak untuk dapat menciptakan clean energy yang roadmapnya sudah ada, semoga dapat ditingkatkan dan direalisasikan. Hal ini, kami siapkan guna mendukung program pemerintah mencapai target Net Zero Emission,” kata Arief.

Menurut Arief, vessel-vessel yang dimiliki Pertamina Group diharapkan juga dapat memakai LNG sebagai bahan bakar lebih bersih.

Mengingat terdapat peraturan IMO untuk memakai bahan bakar yang lebih bersih pada kapal laut, salah satunya adalah LNG.

“Kami harap, PGN dan PPN secara bersama bisa berjalan dengan marketing bersama untuk vessel Pertamina Group sehingga bisa memakai LNG bunkering dari PGN,” jelasnya.

Lebih lanjut Arief menjelaskan, PGN dan PPN berencana untuk bekerja sama dalam peningkatan pengembangan jaringan gas rumah tangga (jargas).

Apabila peralihan pemanfaatan elpiji lima kilogram dan 12 kilogram maupun 50 kilogram dapat diganti dengan CNG, maka hal tersebut akan mendukung pemerintah dalam upaya mengurangi subsidi energi.

“Kami berkomitmen untuk mewujudkan kerja sama ini dengan semangat keberlanjutan untuk memanfaatkan energi ramah lingkungan, khususnya gas bumi yang digadang sebagai energi transisi. Selain itu, kami juga ingin membantu pemerintah dan memberi kebermanfaatan bagi masyarakat untuk mencapai target Net Zero Emission sesuai target,” pungkasnya. (Bud)